Bom di Surabaya: Satpam Larang Perempuan Itu Masuk, lalu...

Minggu, 13 Mei 2018 11:21 WIB

Petugas mengevakuasi korban di lokasi ledakan bom di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, 13 Mei 2018. Hingga kini, polisi belum mengidentifikasi korban tewas akibat ledakan bom di tiga gereja di Surabaya tersebut. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Surabaya – Gegana Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur masih melakukan olah tempat kejadian bom di Surabaya, terutama lokasi di Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Ahad, 13 Mei 2018. Polisi melarang awak media mendekat dengan alasan khawatir masih ada material bom yang belum dijinakkan.

Salah seorang jemaat GKI, Didin, menuturkan ledakan terjadi sebelum kebaktian dimulai pukul 08.00. Saat itu, kata dia, jemaat mulai berdatangan. “Yang di dalam sudah banyak, nunggu yang di luar masuk dulu. Jumlahnya sekitar 300-an,” kata dia kepada Tempo.

Didin termasuk yang datang belakangan. Saat bom meledak ia sudah sampai di depan gerbang gereja. Semula jemaat mengira suara ledakan itu berasal dari trafo listrik. “Ledakannya keras, dikira trafo meledak,” ucap dia.

Baca: Ledakan Bom di Surabaya, Sedikitnya 3 Orang Tewas dan 12 Terluka

Namun saat melihat satpam gereja roboh bersimbah darah dan seorang perempuan berpakaian serba hitam tergeletak, Didin langsung menebak gerejanya jadi sasaran bom. Seketika itu pula petugas gereja melarang jemaat yang di luar gereja masuk dan yang di dalam keluar.

Advertising
Advertising

Berdasarkan keterangan saksi mata, kata Didin, satpam curiga terhadap gerak-gerik perempuan tersebut. Perempuan itu ngotot masuk gereja meskipun sudah dipanggil-panggil karena dilarang masuk. “Satpam tak pernah melihat orang itu, bukan jemaat sini,” katanya.

Baca: Ledakan Bom di Surabaya Terjadi di Tiga Gereja

Satpam sempat memegang tangan perempuan itu sebelum akhirnya terdengar bunyi ledakan. Satpam yang belum diketahui namanya itu pun kritis. Namun belum ada keterangan resmi dari mana asal ledakan bom, apakah dibawa oleh perempuan itu atau di tempat lain.“Saya melihat kepanikan, dua orang bersimbah darah, sepeda motor di parkiran roboh,” kata Didin.

Pada Minggu pagi, 13 Mei, terjadi ledakan bom di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro, dan Pantekosta di Jalan Arjuno. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Frans Barung Mangera menuturkan sampai Ahad siang empat korban meninggal dan belasan luka-luka.

Berita terkait

Kemensos Ambil Alih Penanganan Anak-Anak Peledak Bom Surabaya

12 Juni 2018

Kemensos Ambil Alih Penanganan Anak-Anak Peledak Bom Surabaya

Kapolda Irjen Machfud Arifin mengatakan Kementerian Sosial akan menentukan pengasuh dan sekolah terbaik untuk anak-anak peledak bom Surabaya.

Baca Selengkapnya

Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

30 Mei 2018

Aksi Teror Kini juga Melibatkan Anak, Simak Cara Mencegahnya

Sejumlah aksi teror bom di Surabaya cukup mencengangkan. Tragedi yang terjadi pada 13 Mei 2018 itu tidak dilakukan sendiri tapi melibatkan keluarganya

Baca Selengkapnya

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

26 Mei 2018

Kapolda Jateng: Ada Tulisan Coming Soon ISIS di Sukoharjo

Kapolda Irjen Condro Kirono mengatakan masih ada sekitar 201 simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Komentar Mengejutkan Aman Abdurrahman Soal Bom Surabaya

25 Mei 2018

Komentar Mengejutkan Aman Abdurrahman Soal Bom Surabaya

Terdakwa kasus terorisme, Aman Abdurrahman, menyampaikan pernyataan mengejutkan soal teror bom Surabaya.

Baca Selengkapnya

Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

24 Mei 2018

Jenazah Tiga Pelaku Bom Surabaya Diserahkan ke Keluarga

Tiga jenazah pelaku bom Surabaya, Dita Oepriarto dan kedua anak laki-lakinya, diambil pihak keluarga, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca Selengkapnya

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

23 Mei 2018

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

Sidney Jones memprediksi aksi bom Surabaya yang melibatkan anak-anak merupakan kasus tunggal dan diharapkan tak terjadi lagi.

Baca Selengkapnya

Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

20 Mei 2018

Trauma Bom di GKI Surabaya Mulai Sirna, Kebaktian Penuh Jemaah

Untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa teror bom, polisi memberlakukan pengamanan cukup ketat

Baca Selengkapnya

Aparat Gabungan Jaga Ketat Kegiatan Ibadah di Gereja Surabaya

20 Mei 2018

Aparat Gabungan Jaga Ketat Kegiatan Ibadah di Gereja Surabaya

Gereja-gereja di Surabaya yang melaksanakan kegiatan misa maupun kebaktian mendapat penjagaan ketat oleh aparat keamanan, Minggu, 20 Mei 2018.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

19 Mei 2018

Masyarakat Anti Fitnah Beri Bantuan untuk Korban Bom di Surabaya

Pengurus Masyarakat Antifitnah Indonesia Surabaya menyerahkan sumbangan uang kepada lima keluarga korban tewas akibat ledakan bom di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

19 Mei 2018

Anak Korban Bom di Surabaya: Sebelum Kerja, Ayah Memeluk Saya

Marvel Putra Hasinta Casa, 20 tahun, putra Giri Catur, mengisahkan, sebelum teror bom di Surabaya itu, sang ayah sempat memeluknya.

Baca Selengkapnya