Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Surabaya, Sidney Jones: Ekstremis Tak Mau Korbankan Anaknya

image-gnews
Foto keluarga Dita Upriyanto, terduga pelaku bom di Surabaya pada 13 Mei 2018. Mereka diduga bagian dari Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya. Kepolisian
Foto keluarga Dita Upriyanto, terduga pelaku bom di Surabaya pada 13 Mei 2018. Mereka diduga bagian dari Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Surabaya. Kepolisian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta –  Direktur Institute for Policy Analyst of Conflict (IPAC) Sidney Jones memprediksi aksi teror bom Surabaya dengan melibatkan anak-anak, tidak akan terulang kembali dalam beberapa tahun ke depan.

"Orang ekstremis sendiri tidak mau mengorbankan anaknya. Itu single incident [kasus tunggal], saya berharap begitu. Tidak akan terjadi lagi memakai anak sendiri sebagai pembom bunuh diri," kata Sidney Jones saat ditemui di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Mei 2018.

Baca juga: Tetangga Sebut Terduga Pelaku Bom Surabaya Sering Kedatangan Tamu

Aksi bom bunuh diri di Surabaya pada 13 dan 14 Mei 2018 lalu melibatkan tiga keluarga. Dita Upriyanto (46 tahun) bersama istri, dua anak laki-laki serta dua anak perempuannnya melakukan aksi di tiga gereja di Surabaya pada 13 Mei 2018 pagi.

Malam harinya, bom meledak di unit nomor 2, lantai 5, Blok B, Rumah Susun Sederhana Wonocolo, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo. Anton Febrianto dan istrinya, Sari Puspitarini,  sama-sama berusia 47 tahun, tewas bersama putri mereka yang berusia 17 tahun. Sedangkan tiga anak lainnya selamat.

Sehari kemudian, Tri Murtono, 50 tahun, bersama istrinya, Tri Ernawati, 43 tahun, dan tiga anaknya mengendarai dua sepeda motor menuju Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya di Jalan Sikatan.

Baca juga: Begini Kata Tetangga Soal Sosok Pelaku Bom di Surabaya

Saat polisi berniat memeriksa dua sepeda motor itu, bom di pangkuan istri dan anak laki-laki Tri yang berusia 14 tahun meledak. Empat pelaku tewas, sedangkan putri terkecil selamat meski sempat terlempar akibat ledakan.

Menurut Sidney, aksi spektakuler bom bunuh diri dengan mengajak anak-anak di Surabaya itu dilakukan semata-mata untuk menarik perhatian publik. Tanpa aksi itu, Sidney yakin tidak akan ada yang memperhatikan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sidney Jones menilai aksi di Surabaya tersebut  mengindikasikan ada upaya jaringan pendukung ISIS di Indonesia untuk menunjukkan eksistensinya ketika jaringan mereka melemah.

Simak juga: Pelaku Bom di Surabaya Satu Keluarga, Begini Pembagian Tugasnya

“Kalau kita lihat, apa yang terjadi di Surabaya menurut saya harus dilihat bukan sebagai indikasi kekuatan ekstrimis, tapi juga indikasi kelemahan. Kalau kita lihat pola aksi di beberapa daerah lain itu, pada saat suatu kelompok sedang menurun. Jadi mereka mencari taktik spektakuler untuk muncul di tempat umum," ujar Sidney.

Dalam tulisan yang dipublikasi di The Intrepreter (15 Mei 2018) berjudul Surabaya and the ISIS Family, Sidney Jones  menjelaskan serangan yang diinisiasi ISIS ini berbeda dengan serangan yang diinisiasi Jemaah Islamiyah (JI).

Pada JI, katanya, hanya melibatkan pria dewasa dalam amaliyah yang mereka lakukan. Sedangkan perempuan tak pernah dilibatkan sebagai kombatan. “Pelibatan anak, biasanya terjadi karena mereka telah menjadi yatim piatu.”

Simak juga: Alumni Unair Menolak Dikaitkan dengan Pelaku Teror Bom Surabaya

Sebaliknya dengan ISIS, yang sejak semula sudah menjadikan masalah teror berkaitan dengan keluarga.  ISIS meminta kepada seluruh pengikutnya untuk datang ke Suriah supaya ayah bisa bertempur dan ibu bisa melahirkan anak, mengajar, dan mengobati yang terluka, dan anak-anak bisa tumbuh dalam negara Islam versi ISIS.

“ISIS berhasil mengubah konsep jihad menjadi urusan keluarga, dengan peran untuk semua orang. Perempuan adalah 'singa betina' anak-anak adalah 'anak singa'. Setiap orang diberi misi,” tulis Sidney Jones dalam artikelnya yang menjelaskan soal bom Surabaya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

13 jam lalu

Mantan anggota Jamaah Islamiyah, Umar Haidar usia menghadiri Dialog Kebangsaan bertajuk 'Dengan Ilmu Syar'i Kita Kembali ke Pangkuan NKRI' yang diselenggarakan di salah satu hotel di Depok, Minggu, 3 November 2024. Foto : Istimewa
Pengakuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah: Ikut ke Afganistan dan Renungan di Penjara

Para mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) menggelar dialog kebangsaan usai para petingginya menyatakan pembubaran diri


Begini Teror Terhadap Presiden BEM Fisip Unair

7 hari lalu

Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto (kiri-baju putih) dan Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah (kanan) memberikan kererangan pers di FISIP Unair, Senin 28 Oktober 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
Begini Teror Terhadap Presiden BEM Fisip Unair

Setelah mengkritik pemerintahan Prabowo, Presiden BEM Fisip Universitas Airlangga mendapat berbagai teror dan intimidasi.


Rudy Soik Mengaku Diteror Oknum Polda NTT hingga Diintai Drone di Rumahnya

11 hari lalu

Ipda Rudy Soik memberikan pernyataan pada wartawan saat akan melaporkan teror-teror yang dialaminya ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Gedung LPSK Jl. Raya Bogor, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2024. TEMPO/Dede Leni Mardianti
Rudy Soik Mengaku Diteror Oknum Polda NTT hingga Diintai Drone di Rumahnya

Rudy Soik Mengaku Diteror Oknum Polda NTT hingga Diintai Drone Dirumahnya. Berikut deretan teror-teror yang dialami Rudy.


Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

19 hari lalu

Warga mengamati dampak ledakan bom pada mobil di Halaman Kantor Redaksi Jubi, Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu, 16 Oktober 2024. Aksi pelemparan bom molotov tersebut mengakibatkan dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor Redaksi Jubi terbakar dan rusak, sekitar pukul 03.15 WITA. ANTARA /Gusti Tanati
Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

Teror Bom Molotov yang terjadi pada media Jubi bukan pertama kalinya.


Kronologi Kantor Redaksi Jubi Papua Mendapat Teror Bom Molotov

19 hari lalu

Seorang warga berjalan di sela mobil yang rusak akibat bom molotov di Halaman Kantor Redaksi Jubi, Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu, 16 Oktober 2024. Aksi pelemparan bom molotov tersebut mengakibatkan dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor Redaksi Jubi terbakar dan rusak, sekitar pukul 03.15 WITA. ANTARA/Gusti Tanati
Kronologi Kantor Redaksi Jubi Papua Mendapat Teror Bom Molotov

Kronologi Redaksi Media Jujur Bicara atau Jubi di Jayapura Papua mendapatkan teror bom pada Rabu, 16 Oktober 2024.


Spanduk Penolakan PSN Rempang Eco City Selalu Dirusak, Warga Anggap sebagai Teror

20 hari lalu

Spanduk penolakan warga Rempang diduga dirusak orang tak dikenal. Istimewa
Spanduk Penolakan PSN Rempang Eco City Selalu Dirusak, Warga Anggap sebagai Teror

"Perusakan spanduk milik warga ini adalah bentuk teror dan sudah terjadi berulang. Kami akan cari tahu siapa pelakunya," ucap warga Rempang, Ishak.


Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

27 hari lalu

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS


Makin Sering Aksi Premanisme Bubarkan Paksa Diskusi, SETARA Institute: Teror Kebebasan Sipil

37 hari lalu

Tangkapan layar video kericuhan saat diskusi Forum Tanah Air yang dihadiri sejumlah tokoh seperti Din Syamsuddin, Refly Harun, Said Didu, di Hotel Grand Kemang, Sabtu, 28 September 2024. Istimewa
Makin Sering Aksi Premanisme Bubarkan Paksa Diskusi, SETARA Institute: Teror Kebebasan Sipil

Berkali aksi premanisme bubarkan paksa kegiatan diskusi dan teatrikal . SETARA Institue mengecaam sebagai teror terhadap kebebasan sipil


Wartawan Bocor Alus Politik Tempo Laporkan Teror Perusakan Mobil ke Polda Metro Jaya

41 hari lalu

Host Bocor Alus Politik sekaligus jurnalis Tempo Hussein Abri Dongoran, didampingi oleh kuasa hukumnya, melaporkan kasus teror perusakan kendaraan ke Polda Metro Jaya, Rabu, 25 September 2024. Perusakan tersebut terjadi awal September lalu, dan merupakan yang kedua kalinya terjadi. TEMPO/Ervana
Wartawan Bocor Alus Politik Tempo Laporkan Teror Perusakan Mobil ke Polda Metro Jaya

Jurnalis Tempo dan host Bocor Alus Politik, Hussein Abri Dongoran, mengalami dua kali teror perusakan mobil


BNPT Gelar Silaturahmi Kebangsaan, Pertemukan Penyintas dan Mantan Pelaku Teror

45 hari lalu

Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo memberikan sambutan saat Silaturahmi Kebangsaan di Kota Malang, pada 17  September 2024. Dok. BNPT
BNPT Gelar Silaturahmi Kebangsaan, Pertemukan Penyintas dan Mantan Pelaku Teror

Silaturahmi kebangsaan merupakan momen penting bagi penyintas dan mitra deradikalisasi untuk saling memaafkan