Tangani Terorisme, Jokowi Tertarik Hidupkan Lagi Koopssusgab TNI

Jumat, 11 Mei 2018 13:54 WIB

Pasukan gabungan TNI melumpuhkan teroris dalam Latihan Penanggulangan Anti Teror di Hotel Borobudur, Jakarta, 9 Juni 2015. Satuan Komando Operasi Khusus Gabungan TNI ini terdiri dari Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Korphaskas TNI AU. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tertarik untuk menghidupkan kembali satuan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI untuk menangani terorisme. Usulan ini muncul setelah kejadian kerusuhan yang melibatkan narapidana teroris dan aparat di rutan Mako Brimob.

"Sudah saya sampaikan ke Presiden dan beliau sangat tertarik untuk dapat dihidupkan kembali," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta pada Jumat, 11 Mei 2018.

Baca: BNPT: Napi Teroris di Mako Brimob Belum Ikut Deradikalisasi

Moeldoko mengatakan, ide itu ia sampaikan kepada Jokowi karena satuan yang terdiri dari pasukan elite TNI tersebut amat dibutuhkan dalam menghadapi situasi global saat ini. "Saat saya jadi Panglima, itu bukan wacana karena itu sudah saya bentuk Komando Operasi Khusus Gabungan, itu sudah dibentuk. Pembentukan organisasi itu dalam situasi global saat ini memang diperlukan," ujarnya.

Pasukan elite yang tergabung dalam satuan itu, kata Moeldoko, antara lain Komando Pasukan Khusus atau Kopassus dari TNI AD, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) yang merupakan detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI AL, dan Detasemen Bravo 90 dari TNI AU. Mereka dikumpulkan di suatu tempat dengan status operasi atau bisa diterjunkan setiap saat.

Advertising
Advertising

Baca: Rusuh Mako Brimob, Ryamizard: Itu Pelajaran walaupun Pahit

Kendati begitu, Moeldoko mengatakan bahwa satuan itu memiliki pekerjaan rutin, yaitu melakukan pemetaan terhadap situasi di suatu daerah, kemudian rehearsal (latihan).

Moeldoko mengambil contoh kejadian teror di Bali. "Kalau benar ada kejadian di Bali, kami proyeksikan dengan mudah di sana. Demikian juga yang lain, pasukan dengan mudah dapat digeser," kata dia.

Simak Kembali: Setelah Kalah di Suriah, Teror ISIS Mencapai Asia Tenggara

Menurut Moeldoko, persoalan terorisme saat ini bukan lagi ancaman potensial, tetapi sudah menjadi ancaman faktual. Di hampir semua negara, terorisme dianggap sebagai high intensity sehingga memerlukan penanganan khusus. "Jadi bagian negara adalah penting masyarakat nyaman, aman, tenteram. Siapa aktornya harus kita bijak, jangan karena berdebat di aktor, penanganan itu menjadi tidak optimum," kata dia.

Saat masih menjabat sebagai Panglima TNI, Moeldoko pernah meresmikan satuan baru bernama Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI pada 2015. Satuan itu dibentuk agar bisa menyusun pemetaan untuk mengantisipasi ancaman yang muncul, sehingga pasukan bisa digerakkan dengan cepat.

Baca: Napi Teroris dari Mako Brimob Tempati Tiga LP di Nusakambangan

Berita terkait

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

4 jam lalu

Ragam Tanggapan terhadap Wacana DPR akan Bahas Lagi Revisi UU TNI

Rencana revisi UU TNI dinilai mencerminkan keinginan mengembalikan masa kejayaan TNI di era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

19 jam lalu

Kritik Wacana Revisi UU TNI, PBHI Ungkap Ada 114 PSN Dijaga Militer Saat Ini

Wacana Revisi UU TNI kembali mencuat, kritik mulai berdatangan. Salah satunya PBHI yang melihat kemiripan seperti era Orde Baru, hingga mengungkap 114 PSN yang kini dijaga TNI.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

1 hari lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

2 hari lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

2 hari lalu

Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

3 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

3 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

4 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

4 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya