20 Tahun Reformasi, Ketua DPR dan MPR Duet Baca Puisi WS Rendra

Selasa, 8 Mei 2018 21:54 WIB

Para pembaca puisi dan pimpinan Tempo berfoto bersama dalam acara Panggung Puisi dan Musik di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, 8 Mei 2018. Acara yang diadakan oleh Tempo dan DPR ini untuk memperingati 20 Tahun Reformasi. TEMPO/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo berduet dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan membacakan puisi karya W.S. Rendra dalam acara Panggung Puisi dan Musik di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018. Acara yang diadakan Tempo dan DPR ini untuk memperingati 20 Tahun Reformasi.

Bambang, yang memakai baju serba hitam, berdiri di atas panggung bersama Zulkifli, yang memakai jas biru. Mereka membacakan karya Rendra yang berjudul Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia. Puisi ini dibuat atas peristiwa 18 Mei 1998, saat mahasiswa menduduki DPR. Puisi ini dipersembahkan kepada para pahlawan Trisakti yang gugur di medan reformasi.

Baca: Bambang Soesatyo: Gedung DPR Saksi Sejarah 20 Tahun Reformasi

Berikut ini penggalan puisi yang dibacakan Bambang dan Zulkifli.
Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Kelakuan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah

Giliran Zulkifli membacakan penggalan puisi lain,
O, zaman edan!
O, malam kelam pikiran insan!
Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan

Advertising
Advertising

Baca: Ketua DPR dan Menteri Bacakan Puisi di Acara 20 Tahun Reformasi

Keduanya pun mendapat sambutan tepuk tangan meriah. Sebelum turun dari panggung, Zulkifli menyatakan deg-degan membacakan puisi ini. Ia juga menyampaikan, setelah reformasi, banyak yang dicapai bangsa Indonesia. "Sebagai bangsa yang besar, kita syukuri," ujarnya.

Ia pun sempat meminta maaf jika pembacaan puisinya kurang memuaskan. "Maaf kalau kami pas-pasan membacakan puisi ini," ucapnya.

Pemain film dan musisi, Morgan Oey, juga turut membacakan puisi karya sastrawan Joko Pinurbo yang berjudul Baju Baru. Jokpin, sapaan penyair tersebut, menulis sajak ini untuk menyindir krisis ekonomi saat itu. "... Bapak belikan aku baju, hadiah naik kelas. Bajuku bagus, bagus bajuku," ucap Morgan saat membaca puisi itu.

Aktor Reza Rahadian membawakan sajak Wiji Thukul berjudul Nyanyian Abang Becak. Puisi ini menggambarkan situasi ekonomi Indonesia yang sedang dilanda krisis. "Siapa tidak marah bila kebutuhan hidup semakin mendesak?" kata Reza. Puisi itu juga ada yang berbahasa Jawa. Reza pun membacakannya dengan penuh penghayatan.

Baca: Wapres JK: 20 Tahun Reformasi Hasilkan 3 Perubahan Pokok

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

5 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

24 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

24 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Soal Perebutan Kursi Ketua DPR, Airlangga Tegaskan UU MD3 Tak Berubah

29 hari lalu

Soal Perebutan Kursi Ketua DPR, Airlangga Tegaskan UU MD3 Tak Berubah

Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Partai Golkar tidak mengincar kursi ketua DPR RI.

Baca Selengkapnya

Hubungan PDIP dan Gerinda Baik, Pengamat Politik Sebut UU MD3 Sulit Direvisi

29 hari lalu

Hubungan PDIP dan Gerinda Baik, Pengamat Politik Sebut UU MD3 Sulit Direvisi

Menurut Pengamat Politik Adi Prayitno, UU MD3 tidak akan diotak-atik dalam konteks penentuan ketua DPR lantaran hubungan PDIP dan Gerinda baik.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Fraksi di DPR Ogah Bahas Rencana Revisi UU MD3

30 hari lalu

Mayoritas Fraksi di DPR Ogah Bahas Rencana Revisi UU MD3

Mayoritas Fraksi di DPR ingin mekanisme pemilihan Ketua DPR tetap mengikuti aturan lama UU MD3.

Baca Selengkapnya

Revisi UU MD3 Masuk Prolegnas, Siti Zuhro: Idealnya Paket UU Politik Ditata Ulang

30 hari lalu

Revisi UU MD3 Masuk Prolegnas, Siti Zuhro: Idealnya Paket UU Politik Ditata Ulang

Peneliti BRIN mengatakan paket UU Politik idealnya ditata ulang, dibenahi, dan direvisi agar menjadi payung hukum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar dan Demokrat Sebut UU MD3 Belum Tentu Direvisi Meski Masuk Prolegnas

30 hari lalu

Politikus Golkar dan Demokrat Sebut UU MD3 Belum Tentu Direvisi Meski Masuk Prolegnas

Revisi UU MD3 disebut tidak tentu terjadi. Setiap tahun masuk prolegnas prioritas DPR.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Fraksi di DPR Disebut Sepakat Tidak Merevisi UU MD3, Apa Alasannya?

31 hari lalu

Mayoritas Fraksi di DPR Disebut Sepakat Tidak Merevisi UU MD3, Apa Alasannya?

Puan Maharani enggan membahas kabar masuknya revisi UU MD3 dalam Prolegnas Prioritas 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Wacana Revisi UU MD3, Puan Maharani: Enggak Ada

31 hari lalu

Soal Wacana Revisi UU MD3, Puan Maharani: Enggak Ada

Puan Maharani enggan membahas banyak terkait masuknya revisi UU MD3 dalam Prolegnas Prioritas 2024.

Baca Selengkapnya