TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Eggi Sudjana mengatakan pertemuan ulama PA 212 dengan Presiden Joko Widodo atas sepengetahuan pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab. “Habib Rizieq memerintahkan kepada timnya yang 11, untuk menagih janji Jokowi,” kata Slamet di Sekretariat PA 212, Kamis, 26 April 2018.

Janji Jokowi yang dimaksud Egi itu berkaitan dengan kriminalisasi ulama dan kemungkinan Rizieq pulang ke Tanah Air dengan aman. “Enggak ada dalil-dalil apa itu, yang ada perintah Rizieq untuk menagih janji dan menasihati (Jokowi),” ujar Egi.

Baca: PA 212 Minta Ketemu Jokowi Sejak Rencana Kepulangan Rizieq Shihab

Menurut Eggi, Rizieq merupakan sosok yang bertoleransi dan dapat berkomunikasi dengan baik. Egi membantah anggapan bahwa Rizieq berkarakter keras dan tidak benar. Dia mengklaim Rizieq patut menjadi ulama dan menasihati presiden.

Menurut Eggi, para ulama PA 212 itu menemui Jokowi untuk menasihati dan memberikan masukan atas hal-hal yang terjadi belakangan ini. “Apa lagi mau pemilu, nanti rugi buat dia, kami sayang sama Jokowi, jangan sampai dia terzalimi,” kata Eggi.

Simak kembali: Kasus-Kasus Rizieq Shihab, 11 Tuntutan dalam 9 Bulan

Eggi mengatakan, para ulama PA 212 meminta diadakan pertemuan dengan Presiden Jokowi untuk membahas kemaselahatan bangsa. “Kami ini fungsinya mengingatkan dan hubungan kami baik,” ucap dia.

Baca: Bertemu Jokowi, PA 212 Bahas Kriminalisasi Ulama

Sebelumnya, beredar foto pertemuan Jokowi dengan para ulama PA 212 di sebuah masjid pada 22 April 2018. Saat dikonfirmasi, Jokowi mengatakan pertemuan itu hal yang biasa, dalam rangka menjalin silahturahmi antara umara (pimpinan pemerintahan) dan ulama. Pertemuan itu diawali dengan salat berjamaah dan makan siang.

Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam menyesalkan tersebarnya foto pertemuan Jokowi dengan ulama PA 212 tersebut. Dia mengklaim bahwa pertemuan itu bersifat tertutup dan tidak dipublikasikan. Ia menduga ada pihak yang sengaja menyebarkan foto itu untuk mengadu domba.