Jokowi Bertemu PA 212, Ini Harapan IKAMI Soal Kriminalisasi Ulama

Reporter

Alfan Hilmi

Kamis, 26 April 2018 16:16 WIB

Presiden Joko Widodo seusai bertemu dengan Ulama se-Jawa Barat di Istana Merdeka, Jakarta, 3 April 2018. Seusai pertemuan, sejumlah ulama meminta Jokowi untuk berfoto bersama di tangga Istana layaknya para menteri. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) Djudju Purwantoro mengatakan pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Tim 11 Ulama Alumni 212 bertujuan untuk menagih janji presiden.

“Karena lebih setahun lalu presiden sepakat tidak akan ada lagi kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis muslim,” kata Djudju lewat keterangan tertulisnya pada Kamis, 26 April 2018.

Presiden Jokowi telah membenarkan pertemuan tersebut. Sebelumnya foto pertemuan tersebut terungkap dari sebuah foto yang beredar ke publik. Jokowi mengatakan pertemuan itu merupakan pertemuan biasa dalam rangka menjalin silaturahmi antara umara dan ulama.

Baca: Bertemu Jokowi, PA 212 Bahas Kriminalisasi Ulama

Djudju mengatakan dengan adanya pertemuan tersebut, kriminalisasi ulama dan aktivis muslim seharusnya dihentikan. Hingga saat ini, menurut dia, kriminalisasi masih dirasakan oleh para ulama muslim.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan sampai saat ini, kasus hukum yang menjerat pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab, Muhammad Al Khaththath, dan Zulkarnain Ali masih dibiarkan menggantung dengan status tersangka.

Adapun Rizieq Shihab terjerat dalam kasus konten pornografi dengan Firza Husein, Al Khaththath terjerat kasus dugaan makar sedangkan Zulkarnain Ali terjerat ujaran kebencian.

Baca: Pertemuan dengan Jokowi Bocor, PA 212 Minta Istana Mengusutnya

Menurut Djudju, presiden seharusnya bisa menegur dan mengingatkan soal kasus-kasus yang menjerat ulama tersebut. “Seyogyanya seorang presiden mengingatkan dan menegur, tanpa dimaksudkan intervensi, agar para aparatur penegak hukum menegakkan hukum secara konsekuen, adil dan tanpa tebang pilih,” kata dia.

Selain ulama, Djudju mengatakan proses hukum terhadap aktivis muslim seperti Jonru Ginting dan Alfian Tanjung seakan-akan dipaksakan. Menurut Djudu, fakta hukum, dan bukti-bukti dalam persidangan mereka mengada-ada dan lemah. Ia mengatakan tindakan Alfian dan Jonru bukanlah menyebarkan kebencian karena merupakan bagian dari kritik sosial. “Jangan sampai timbul stigma dalam masyarakat kalau pemerintahan ini tidak adil dalam penegakkan hukum,” kata Djudju.

Baca: Bertemu Ulama dari Alumni 212, Jokowi: Jaga Persaudaraan

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

11 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

14 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya