Pendapat KPK Soal TGPF Novel Baswedan

Rabu, 11 April 2018 09:11 WIB

Tepat setahun lalu, 11 April 2017, penyidik senior KPK, Novel Baswedan, disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Serangan terjadi usai Novel salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibatnya, hampir 90 persen kornea mata kiri Novel terbakar.Akibatnya mata Novel luka parah dan ia harus menjalani perawatan di Singapura. SUBEKTI

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang lebih percaya kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, ditangani sejalan dengan hukum acara pidana ketimbang membentuk tata kelola penegakan hukum di luar KUHAP. “Tujuan kami: membawa pelakunya ke pengadilan," ujar Saut kepada Tempo, Selasa, 10 April 2018.

Satu tahun Pasca-penyerangan terhadap Novel, polisi belum juga menangkap pelakunya. Publik mulai meragukan kepolisian bisa menangani kasus itu. Beberapa pihak mendesak pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) Novel Baswedan. Namun KPK masih lebih memilih proses hukum yang saat ini ditangani Polri.

Baca:
Soal TGPF, Novel Baswedan Serahkan pada...
TGPF Novel Baswedan, Usmad Hamid: Perlu...

Saut menuturkan KPK juga tidak berwenang menyetujui atau menolak TPGF. KPK lebih memilih membantu kepolisian mengungkap pelaku penyerangan Novel.

Lembaga antirasuah itu mengirimkan tim untuk membantu Polri, meski terbatas. Tim yang diperbantukan juga bekerja sebagai penyidik tindak pidana korupsi di KPK setiap harinya. "Mereka harus membagi waktunya," ucap Saut.

Baca:
Polisi Tak Setuju TGPF Kasus Novel Baswedan
Haris Azhar: Buya Syafii Maarif Bisa Pimpin TGPF Novel Baswedan...

Advertising
Advertising

Selain itu, KPK membantu Novel Baswedan segera pulih. Menurut Saut, penyidik senior itu akan kembali bekerja setelah kondisinya membaik.

Saut berharap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan bisa segera terungkap. Harapan yang sama, kata dia, juga terus dipegang banyak orang lain. "Ada banyak orang bilang dan berpesan bahwa mereka akan membantu. Itu juga harapan kami semua," ujarnya.

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

13 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

16 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

19 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

20 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

22 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

22 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya