Sukmawati Soekarnoputri (tengah) mendatangi Kantor MUI terkait polemik puisi yang dibacakannya di Jakarta, 5 April 2018. Puisi Sukmawati yang menyebut soal syariat Islam, cadar, hingga azan itu menjadi viral lewat media sosial serta menuai pro-kontra. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI Ma'ruf Amin menilai permohonan maaf Sukmawati Soekarnoputri kepada publik sambil menangis tersirat kesungguhan.
"Beliau sudah minta maaf melalui media, ulama, datang sendiri ke sini, dan di media menitikan air mata. Artinya, ada kesungguhan," kata Ma'ruf di Kantor MUI, Jakarta, Kamis, 5 April 2018.
Sebelumnya, Sukmawati meminta maaf atas puisinya bertajuk Ibu Indonesia, yang sudah menimbulkan kontroversi di masyarakat dan dianggap melecehkan agama Islam. Saat menyampaikan permohonan maafnya, Sukmawati menangis.
"Saya mohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia, khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia," ucapnya sambil menyeka air matanya di Warung Daun, Cikini, Rabu, 4 April 2018.
Menurut Ma'ruf, Sukmawati bersungguh-sungguh meminta maaf. Hal itu dibuktikan dengan kunjungannya ke Kantor MUI dan menemui para ulama. Karena itu, Ma'ruf berharap umat Islam mau menerima permintaan maaf tersebut dan berhenti menghujatnya.
Ma'ruf mengatakan MUI tidak akan mempersoalkan apakah isi puisi itu menghina ajaran Islam atau tidak. Namun, kata dia, MUI akan berupaya mendamaikan dan membangun kembali persaudaraan, sehingga Maruf berharap umat Islam mengurungkan niatnya melakukan aksi demo terhadap Sukmawati.
"Karena, beliau sudah datang minta maaf, apa salahnya kalau kita beri maaf. Saya kira tidak ada salahnya. Saya hanya bisa berharap," ujarnya.
Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua
15 hari lalu
Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.
Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H
23 hari lalu
Begini Penjelasan MUI dalam Melihat Hilal di Sidang Isbat 1 Syawal 1445 H
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Profesor Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bulan sudah nampak dan memungkinkan bisa dilihat atau imkan rukya.