Jawab Tudingan Prabowo, Maruf Amin: Jokowi Melawan Neoliberalisme

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Senin, 2 April 2018 12:36 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua MUI KH Maruf Amin (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (ketiga kiri) serta Ketua Bank Wakaf Mikro Tanara Syamsudin (tengah) berdialog dengan petugas konter Bank saat Peluncuran Bank Wakaf Mikro Tanara di Serang, Banten, 14 Maret 2018. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin membantah pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang menyebut elite Indonesia menerapkan paham ekonomi neoliberal.

Menurut Maruf, kebijakan ekonomi yang diterapkan Presiden Joko Widodo sudah sesuai rekomendasi MUI. "Kami mengusung isu arus baru ekonomi Indonesia, pemberdayaan ekonomi baru. Dan itu kemudian yang direspon Pak Jokowi. Jadi, Pak Jokowi justru membangun ekonomi dari bawah, bukan dari atas," kata Maruf di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 2 April 2018.

Ekonomi neoliberal yang menggunakan pendekatan trickle down effect atau teori menetes ke bawah, kata Maruf, merupakan kebijakan yang diterapkan pada pemerintahan dulu. Teori trickle down effect dipakai dengan harapan agar kekayaan dari atas bisa menetes ke bawah. Namun, teori itu gagal karena membuat kesenjangan semakin lebar. Sehingga, Maruf menilai bahwa dampaknya baru terasa saat ini.

Baca juga: Prabowo: Soeharto Banyak Jasanya

Ia menuturkan, yang dilakukan Jokowi saat ini justru melawan ekonomi neoliberal. Pasalnya, Jokowi justru membangun perekonomian dari bawah dulu. "Sudah on the track menurut saya. Justru ini akibat trickle down effect yang dulu itu. Pak Jokowi justru melawan itu," katanya.

Advertising
Advertising

Dalam safari politiknya di daerah Jawa Barat, Prabowo menyampaikan ketidaksukaannya pada elite politik sekarang, terutama elit Jakarta karena banyak yang menipu. Semua pernah terjadi karena mereka menerapkan paham neoliberalisme di Indonesia.

Prabowo sendiri sempat mengaku tertarik pada paham ini, saat masa orde baru, ketika dia tergabung di Partai Golkar. Di masa itu, pemerintah menggunakan pendekatan trickle down effect atau teori menetes ke bawah yang diperkenalkan Albert Otto Hirschman, pencetus faham Neoliberalisme.

Baca juga: Ketua MUI KH Ma`ruf Amin: Khilafah Tidak Cocok di Indonesia

"Ternyata paham itu bohong. Kesejahteraan nggak netes-netes ke bawah. Malah dibawa ke luar negeri oleh elite," ujar Prabowo.

Berita terkait

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

8 menit lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

34 menit lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

42 menit lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

1 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

2 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

13 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

17 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya