Kata Mahfud MD Soal Dirinya Bisa Dongkrak Elektabilitas Prabowo

Sabtu, 31 Maret 2018 14:24 WIB

Mahfud MD. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dinilai bisa mengangkat elektabilitas Prabowo Subianto jika disandingkan sebagai calon wakil presiden di Pemilihan Presiden 2019. Mahfud disebut bisa mencuri suara nahdliyin yang selama ini condong ke kubu inkumben Jokowi.

Menanggapi itu Mahfud MD tak mau ambil pusing dan belum berniat melakukan langkah politik. “Karena saya tidak ingin (menjadi cawapres) maka saya tidak mau komentar,” ujar Mahfud di sela menghadiri peluncuran buku di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Sabtu, 31 Maret 2018.

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Cawapres, Mahfud MD: Saya Tidak Ingin

Mahfud mengaku dirinya jarang mengikuti perkembangan hasil penelitian berbagai lembaga survei tentang elektabilitas calon presiden dan wakil presiden 2019 nanti.

“Tidak ingin itu artinya saya tidak bernafsu, bukan artinya tak mau, saya pilih mengalir sajalah,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Mahfud sendiri saat ini lebih memilih mengajak warga menyambut pemilihan presiden 2019 dengan suka cita daripada aktif mengkampanyekan diri agar masuk bursa capres atau cawapres. Soalnya pemilu saat ini menurutnya menyenangkan dan jauh berbeda ketika masa orde baru dulu di mana sebelum pemilu digelar sudah ada hasilnya.

“Tapi sekarang dampaknya orang kampanyekan diri sendiri, nah saya tak mau begitu, mekipun perkembangan itu bagus sebagai bagian demokrasi kita,” ujarnya.

Mahfud pun menuturkan, pihaknya lebih suka menunggu sikap partai-partai politik saat ini memutuskan capres dan cawapresnya karena partailah yang paling berhak memutuskan.

Mahfud juga menyatakan belum pernah bergerak mendekati partai politik agar meminang atau mendukung dirinya maju sebagai capres atau cawapres.

“Saat ini yang berkembang kan baru spekulasi-spekulasi dari masyarakat, jadi atau tidak kan tetap parpol yang memutuskan,” ujarnya.

Baca juga: Pengamat: Mahfud MD Bisa Tutupi Kelemahan Jokowi di 3 Isu

Sebelumnya Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting atau SMRC Djayadi Hanan mengatakan cawapres Prabowo adalah figur yang harus bisa mencuri suara Jokowi. "Prabowo akan menghadapi situasi yang beda dengan pilpres 2014 dan lebih sulit," ujar Djayadi saat dihubungi, Senin 19 Maret 2018.

Sejumlah nama masuk radar cawapres Prabowo, yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan; Presiden PKS Sohibul Iman; mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo; mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli; Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB); dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Di antara nama yang sudah dimunculkan, hanya Mahfud MD yang bisa merebut suara Jokowi lantaran memiliki suara pemilih NU. "Yang bisa menambah suara untuk Prabowo hanya Mahfud MD," katanya.

Berita terkait

Prabowo Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT, Ekonom Minta Pemerintah Hati-hati

5 jam lalu

Prabowo Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT, Ekonom Minta Pemerintah Hati-hati

Ekonom, Achmad Nur Hidayat, meminta Presiden Prabowo Subianto berhati-hati bila dengan rencana mengubah subsidi BBM menjadi BLT.

Baca Selengkapnya

Soal Kelanjutan Nama Capim KPK, Anggota DPR Bilang Terserah Presiden

6 jam lalu

Soal Kelanjutan Nama Capim KPK, Anggota DPR Bilang Terserah Presiden

Supratman menjelaskan, pimpinan DPR sudah mengirimkan surat kepada Prabowo untuk menanyakan Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

6 jam lalu

Ragam Respons atas Penunjukan Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono mengatakan Prabowo menghendaki untuk terus melaksanakan pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

6 jam lalu

Serba-serbi FPI dalam Reuni Aksi 411, Tiga Tuntutan Dibacakan Menantu Rizieq Shihab

Tiga tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411 dibacakan menantu Rizieq Shihab, Muhammad bin Husein Alatas.

Baca Selengkapnya

Kata Dirjen Konservasi Soal Dampak KLHK Dipecah Lagi oleh Prabowo

6 jam lalu

Kata Dirjen Konservasi Soal Dampak KLHK Dipecah Lagi oleh Prabowo

Prabowo memecah KLHK dan memisahkan kembali kehutanan sebagai kementerian tersendiri. Ditjen KSDAE pun ikut kembali bersama induknya yang lama itu.

Baca Selengkapnya

Dilantik Prabowo Jadi Kepala OIKN Definitif, Basuki Hadimuljono Langsung Incar Investor Swasta

7 jam lalu

Dilantik Prabowo Jadi Kepala OIKN Definitif, Basuki Hadimuljono Langsung Incar Investor Swasta

Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ia mengincar peluang investasi swasta untuk mempercepat proses pembangunan di IKN, dalam waktu 3-4 tahun ke depan

Baca Selengkapnya

Deretan Pesan Prabowo kepada Para Menteri Kabinet Merah Putih

7 jam lalu

Deretan Pesan Prabowo kepada Para Menteri Kabinet Merah Putih

Prabowo mengimbau para menteri di kabinetnya agar tidak sering mengadakan seminar atau melakukan perjalanan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM Petani hingga Nelayan

8 jam lalu

Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM Petani hingga Nelayan

Prabowo mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan dapat membantu para produsen yang bekerja di bidang pertanian dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

8 jam lalu

Kejar Penyelesaian Pembangunan IKN, Kepala OIKN Basuki Hadimuljono Incar Peluang Investasi

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menuturkan sebagian besar investor menyasar wilayah II IKN di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

8 jam lalu

Jalankan Perintah Prabowo, Nusron Wahid Butuh 3 Juta Hektare Sawah Baru untuk Swasembada Pangan

Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan butuh sekitar 3 juta hektare sawah baru untuk wujudkan swasembada pangan yang diharapkan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya