Survei: Publik Masih Gamang Ajukan Prabowo Sebagai Capres

Senin, 26 Maret 2018 08:15 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di kediaman SBY Cikeas pada Kamis malam, 27 Juli 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Publik ternyata masih gamang ketika ditanya apakah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih perlu maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden 2019 mendatang. Survei yang dilakukan Polcomm Institute pada 18-21 Maret 2018 menyebut 51, 42 persen menjawab tidak tahu.

"Sampai saat ini kan Partai Gerindra belum secara resmi menetapkan Prabowo Subianto untuk maju Pilpres 2019, maka survei bertanya apakah sebaiknya Prabowo maju kembali atau tidak," kata Heri Budianto, Direktur Polcomm Institute saat memaparkan hasil surveinya, Minggu 25 Maret 2018.

BACA:Soal Deklarasi Capres, Prabowo: Nanti, Kita Lihat Dukungan

Hasilnya, sebanyak 51,42 persen responden menjawab tidak tahu, 20 persen menyatakan tidak perlu maju kembali, dan sebanyak 14,58 persen menyatakan iya, maju kembali.

Selain menjawab tak tahu, ada pula responden yang tidak menginginkan Prabowo untuk maju kembali pada Pilpres 2019. Menurut Heri, besarannya sebesar 20,00 persen dan 14,58 persen berharap Prabowo maju kembali.

Advertising
Advertising

Heri mengatakan, survei juga menyebutkan kalau Prabowo memutuskan maju sebagai calon presiden, disarankan menggandeng Calon Wakil Presiden dari kalangan tokoh agama. Ada sekitar 28,20 persen menyarankan itu.

Baca juga: Hashim Tak Bantah Upaya Lingkaran Jokowi Pinang Prabowo

"Ada pun dari tokoh politik sebanyak 17, 83 persen, kalangan profesional sebesar 15,40 perden dan militer sebesar 15,24 persen," ujar Heri sembari menegaskan, alasan responden Prabowo memilih cawapres dari tokoh agama untuk mewakili duet nasionalis dan religius dalam pemerintahan.

Sebaliknya, kata Heri, jika Prabowo tidak maju lagi, sebagian besar masyarakat menilai sebaiknya Prabowo mengajukan calon presiden dari latar belakang profesional, yaitu sebesar 21,43 persen. Dari militer 19,54 persen, dari Partai politik sebesar 14,29 persen dan tokoh agama 6,55 persen.

Ketika responden disodori nama, menurut Heri, mayoritas memilih Prabowo berduet dengan Gatot Nurmantyo yaitu 21,83 persen. Bersama Zulkifli Hasan (Ketua MPR) yaitu 18,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 15,50 persen. "Ada pun duet Prabowo dengan Anies Baswedan 10,83 persen, dan Muhaimin Iskandar (Ketum PKB) sebesar 10,42 persen" kata Heri.

Survei melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi. Sedangkan metode yang digunakan yaitu multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error 2,83 persen.

Berita terkait

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

8 jam lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

12 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

18 jam lalu

Bappenas Pastikan Pelajar PAUD dan SD Dapat Makan Siang Gratis Tahun Depan, Jumlahnya Capai 38 Juta Siswa

Bappenas mengatakan fokus pemerintah menjalankan program makan siang gratis ialah menurunkan tingkat kekurangan gizi pada anak.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

20 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

2 hari lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Ia punya waktu hingga Oktober untuk menimbang dan menyusun kabinet Prabowo dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

2 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya