Mata Kiri Novel Baswedan Bisa Lihat Bayangan Jari setelah Operasi

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 24 Maret 2018 13:43 WIB

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, usai mengunjungi milad Tempo yang ke-47, Jakarta, 6 Maret 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, telah menjalani operasi tahap kedua pada mata kirinya di Singapura, pada Jumat, 23 Maret 2018. Menurut juru bicara KPK, Febri Diansyah, operasi Novel berjalan sukses.

"Operasi berjalan baik dan sukses. Diharapkan beberapa hari ke depan penglihatan mata kiri berangsur membaik," kata Febri dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 24 Maret 2018.

Baca: Tim Pemantau Kasus Novel Baswedan: 3 Bulan Ada Rekomendasi

Febri mengatakan, dokter yang memeriksa Novel pagi ini, menyampaikan bahwa mata kiri penyidik KPK itu sudah dapat melihat bayangan jari digerakkan dan bayangan tubuh. Tetapi, proses perbaikan penglihatan mata kiri Novel masih membutuhkan waktu.

Setelah menjalani pemeriksaan, pagi ini, Novel juga melakukan ultrasonografi atau USG di klinik pagi ini. USG dilakukan karena ada pendarahan di dalam mata saat operasi kemarin. Kata Febri, Novel pun disarankan berkonsultasi dengan dokter ahli retina.

Terkait dengan hasil USG, menurut Febri, menunjukkan ada bekuan darah di mata kiri Novel. Namun, bekuan darah itu bukan berada di retina. "Sehingga kondisi retina aman. Kondisi ini akan dipastikan kembali pada pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya," ujarnya.

Baca: Kasus Novel Baswedan, Polisi Bentuk Satgas Berisi 166 Penyidik

Advertising
Advertising

Kendati begitu, Febri melanjutkan, jika penglihatan Novel terganggu dalam beberapa pekan ke depan akibat pembekuan itu maka akan dilakukan operasi untuk mengambil bekuan itu. "Namun dokter tidak berharap itu terjadi," ucapnya.

Selain itu, kata Febri, ada pembengkakan pada lapisan gusi di mata kiri Novel karena baru selesai operasi. Dari hasil pemeriksaan dokter, pembengkakan itu nantinya akan mengempis dalam beberapa hari ke depan serta lensa dan gusi akan tumbuh rata. Adapun kondisi sekarang lensa berada agak di dalam lapisan gusi.

Febri mengatakan, dokter berencana melakukan pemeriksaan kembali terhadap Novel sebelum diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Novel juga masih harus melakukan rawat jalan dan melakukan kontrol rutin di Singapura selama 3-4 minggu ke depan.

Kerusakan pada mata yang dialami Novel Baswedan terjadi karena diserang dua orang tak dikenal ketika berjalan pulang dari menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017. Kedua orang itu menyiramnya dengan air keras. Akibatnya, hampir 90 persen kornea mata kiri Novel terbakar.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

10 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

12 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

24 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

55 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

55 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

55 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

56 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

56 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

57 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya