NU dan Muhammadiyah Bertemu, Bahas Hoax hingga Tahun Politik

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 23 Maret 2018 20:34 WIB

Ketum PBNU, Said Aqil Siroj saat hadir dalam Konferensi Pers Muhasabah Kebangsaan: Resolusi 2018 dan Refleksi 2017 di Gedung PBNU , 3 Januari 2018. MAGANG TEMPO/Wildan Aulia Rahman

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pertemuan dengan Pegurus Pusat Muhammadiyah di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat, 23 Maret 2018. Pertemuan tersebut membahas tema "Mewujudkan Islam yang Damai dan Toleran Menuju Indonesia Berkeadilan".

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan sejumlah persoalan dibahas dalam pertemuan dengan Muhammadiyah. "Ada banyak isu yang dibicarakan termasuk memerangi hoax dan hate speech (ujaran kebencian)," kata Said.

Baca: Soal Pidato Prabowo, NU dan Muhammadiyah Yakin RI Tak Akan Bubar

Selain kedua masalah tersebut, NU dan Muhammadiyah juga mempunyai pandangan sama dalam memasuki tahun politik. Menurut dia, Indonesia bukan negara yang mudah dipecah belah.

Apalagi, Indonesia bukan dibangun sebagai negara agama, suku maupun etnis tertentu. "Indonesia merupakan negara yang beragam. NU dan Muhammadiyah setuju dengan keberagaman tersebut," tuturnya.

Said Aqil berpesan agar rakyat Indonesia bersikap tenang dalam menghadapi tahun politik. "Songsong pesta demokrasi. Jangan cuma lima menit menghancurkan persaudaraan," kata dia.

Simak: Sosiolog Ingatkan Bahaya Hoax di Tahun Politik

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meminta rakyat tetap optimistis. Menurut Haedar, masyarakat juga semakin dewasa setelah reformasi berlangsung. "Sekarang tahun politik. Tapi, kami yakin rakyat Indonesia sudah dewasa," ujarnya.

Sejumlah pengalaman buruk sepanjang sejarah Indonesia, kata dia, juga menjadikan Indonesia semakin kuat. Selain itu, dinamika politik yang ada saat ini diharapkan bisa disikapi dengan bijaksana.

Lihat: Pemuda Muhammadiyah: Pekerjaan Buzzer Politik Haram

"Gesekan sesuatu yang wajar. Yang penting tetap transparan, ada ruang dialog dan tidak main kotor. Silakan kritik dibalas dengan kritik. Jangan terlalu cengeng," kata Haedar.

Muhammadiyah juga menyoroti kesenjangan ekonomi di Indonesia yang menjadi fenomena gunung es. "Karena itu jantung utama kekuatan bangsa, bagaimana masalah kesenjangan sosial ini dipecahkan. Harus ada yang itikad sama," ujarnya.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

21 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

5 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

6 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

7 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

10 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

11 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

12 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

13 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya