Priyo Budi Dipinang Tommy Soeharto, Golkar: Itu Biasa
Reporter
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Editor
Juli Hantoro
Jumat, 23 Maret 2018 09:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya Airlangga Hartarto menilai kabar pinangan Tommy Soeharto kepada politikus Golkar, Priyo Budi Santoso, adalah hal biasa.
Menurut dia, politikus Golkar telah banyak pindah untuk memperkuat partai yang baru terbentuk. Meski begitu, ia belum mendengar kepindahan Priyo secara pasti.
“Kalau di Golkar, kan, biasa. Itu dinamikanya memperkuat partai lain. Itu kata sekjen, belum disampaikan ke kami,” kata Airlangga di sela-sela Rapat Kerja Nasional Partai Golkar di Hotel Sultan, Kamis, 22 Maret 2018.
Baca juga: Munas Golkar Tahun Ini, Aburizal dan Agung Diminta Tak Maju
Airlangga, yang juga menjabat Menteri Perindustrian, pun menilai kepindahan politikus senior partai tidak mengganggu soliditas partai penguasa Orde Baru tersebut. “Golkar kadernya banyak, jadi selalu di partai lain ada alumnus Golkar,” ucapnya.
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto berencana menggandeng Priyo Budi Santoso sebagai sekretaris jenderal. Rencana ini disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya saat ini, Badaruddin Andi Picunang. Ia menuturkan Priyo diajak langsung oleh Tommy untuk bisa memperkuat kepengurusannya menjelang gelaran Pemilihan Umum 2019.
Menurut dia, sebelum Partai Berkarya terbentuk, Tommy memang telah menjalin komunikasi dengan sejumlah kader Golkar. Priyo Budi Santoso merupakan politikus senior di Partai Golkar. Ia pernah menjadi Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong periode 2009-2014 dan mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar.
Baca juga: Golkar Pecah, Priyo: Kalau Diam, Disalahkan Sejarah
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie tak mempermasalahkan rencana kepindahan Priyo Budi Santoso. Menurut dia, sudah menjadi kebiasaan bagi Golkar menyumbangkan kadernya kepada partai lain. “Pergi ke sana karena di Golkar begitu banyak orang berprestasi. Dia harus menyumbang untuk partai lain. Kasihan kalau partai lain enggak punya kader,” ujarnya.
Politikus Partai Golkar lainnya, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menilai pindah partai adalah hak setiap kader. Ia pun mempersilakan Priyo untuk berpindah partai, asal dapat mengembangkan potensinya. “Mungkin di sini terlalu banyak kader-kader pintar, jadi ketinggalan,” kata Ical.