Menhan Ryamizard Bahas Keamanan Maritim dengan Menhan Australia

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 16 Maret 2018 13:34 WIB

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi (paling kanan), Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (dua dari kanan), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (dua dari kiri) saat menerima KRI Bima Suci-945 di dermaga Jakarta Internasional Container Terminal, Jakarta, 16 November 2017. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Australia Marise Payne melakukan pertemuan bilateral dan membahas mengenai keamanan maritim.

Pertemuan bilateral itu dilaksanakan di tengah rangkaian pertemuan khusus ASEAN-Australia atau ASEAN-Australia Special Summit 2018, yang digelar di Sidney, Australia, pada Jumat, 16 Maret 2018. Pertemuan ini juga dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.

"Keamanan maritim bagi Indonesia merupakan pelaksanaan dari agenda yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Ryamizard di Kantor Parlemen Australia, demikian keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, hari ini.

Mantan kepala staf Angkatan Darat itu menuturkan pembangunan kekuatan pertahanan maritim, menjadi salah satu kerangka utama untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Baca juga: Menteri Ryamizard Ryacudu Sosialisi Bela Negara Lewat Lomba Lari

Advertising
Advertising

Ia menambahkan untuk menjadi salah satu poros maritim, TNI AL harus diperkuat agar dapat mengamankan jalur-jalur perdagangan, yang merupakan penopang ekonomi nasional.

Kekuatan TNI AL untuk menjaga keamanan maritim, tidak hanya disiapkan pada jalur dalam negeri, namun perlu juga jalur di luar yuridiksi Indonesia, yang mana hal tersebut sebagai bagian dari kepentingan nasional, jelas Ryamizard.

"Keamanan maritim di kawasan Asia Pasifik sangat penting karena perekonomian dunia saat ini masih bergantung pada jalur maritim, baik itu sebagai jalur perdagangan maupun jalur komunikasi," tambah dia.

Ryamizard Ryacudu melanjutkan, perdagangan internasional yang semakin berkembang masih bertumpu pada domain laut, sehingga masalah jaminan keamanan maritim menjadi hal yang sangat krusial.

Baca juga: Menhan Akan Minta Penjelasan Dokumen Rahasia AS Soal Sejarah 1965

Menhan Ryamizard Ryacudu juga menjelaskan dinamika keamanan maritim tidak terlepas dari perkembangan kelompok radikal atau teroris yang berafiliasi dengan ISIS, sehingga Indonesia menggangap kerja sama trilateral dengan Malaysia dan Filipina bukan hanya semata-mata menghadapi perompakan atau kriminalitas di lautan saja, tetapi juga terkait langkah-langkah menghadapi kelompok teroris atau radikal tersebut.

Selain membahas soal keamanan maritim, pertemuan itu juga membicarakan tentang dinamika Indo-Pasific, konter terorisme, keamanan siber, serta perdagangan manusia.

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan TNI-Polri Pentingnya Bangun Kekuatan Pertahanan 2045

1 Maret 2022

Bamsoet Ingatkan TNI-Polri Pentingnya Bangun Kekuatan Pertahanan 2045

Perlu juga dikaji perubahan-perubahan taktik dan teknologi tempur untuk memastikan gelar kekuatan bangsa Indonesia tetap relevan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sosok Pangdam Siliwangi Baru, Putra Mantan Wapres Try Sutrisno

23 Januari 2022

Mengenal Sosok Pangdam Siliwangi Baru, Putra Mantan Wapres Try Sutrisno

Pangdam Siliwangi yang akan diduduki oleh Mayjen Kunto Arief Wibowo merupakan adik dari Kakorlantas Mabes Polri Irjen Firman Santyabudi.

Baca Selengkapnya

Kasus Satelit Orbit 123, Kejagung Kumpulkan Dokumen dan Alat Bukti

17 Januari 2022

Kasus Satelit Orbit 123, Kejagung Kumpulkan Dokumen dan Alat Bukti

Sejak kasus Satelit Orbit 123 naik ke tingkat penyidikan pada 14 Januari lalu, Kejaksaan belum menambah jumlah saksi yang telah diperiksa

Baca Selengkapnya

Prabowo Apresiasi Konsep Awal Dokumen Produk Strategis Nasional

28 Desember 2021

Prabowo Apresiasi Konsep Awal Dokumen Produk Strategis Nasional

Prabowo berharap kelompok kerja gabungan seperti ini tetap ada ke depannya guna mempertahankan sinergitas yang sudah terbangun.

Baca Selengkapnya

Deretan Pengurus Pemuda Pancasila yang Jadi Pejabat Negara

26 November 2021

Deretan Pengurus Pemuda Pancasila yang Jadi Pejabat Negara

Sebagai salah satu organisasi besar di Indonesia, Pemuda Pancasila memiliki sejumlah anggota yang pernah dan masih menjadi pejabat negara.

Baca Selengkapnya