Wakil Ketua MPR Pernah Ditinggal Tidur Setya Novanto Saat Ngobrol
Reporter
Alfan Hilmi
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 15 Maret 2018 19:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin mengaku pernah ditinggal tidur Setya Novanto ketika sedang asyik berbincang tentang politik. Ia mengatakan kejadian tersebut terjadi di dalam mobil Setya saat sedang perjalanan pulang. Ketika itu, Setya memang sedang sibuk-sibuknya menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Saya pernah satu kali numpang mobil beliau dan ngobrol tentang partai. Lagi asyik ngobrol, eh, beliau malah mengorok di samping saya,” kata Mahyudin saat menjadi saksi meringankan Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Maret 2018. Sontak, para pengunjung sidang tertawa mendengar kesaksian Mahyudin.
Baca juga: Mahyudin: Loyalis Setya Novanto di Golkar Masih Banyak
Mahyudin mengatakan, ketika masih menjadi Ketua DPR, Setya saat itu memang sering tidur larut malam hingga pukul 01.00. Rumah Setya disebut kerap dipenuhi tamu dari berbagai kalangan, mulai politikus hingga pengusaha.
Terkadang, tamu-tamu tersebut baru pulang pukul 02.00. Menurut Mahyudin, Setya dan tamu-tamu tersebut memang suka lupa waktu jika sudah berbincang tentang politik.
“Ajaib juga pagi-pagi beliau (Setya) sudah bisa di kantor jam 07.00,” kata politikus Partai Golkar itu.
Mahyudin dihadirkan sebagai saksi meringankan dalam sidang korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dengan terdakwa Setya Novanto. Dalam persidangan tersebut, Mahyudin mengatakan rumah Setya memang kerap didatangi para tamu.
Mahyudin mengaku tidak paham apa kepentingan tamu-tamu tersebut di rumah Setya. “Bahkan kadang-kadang, ketika beliau (Setya) tidak ada di rumah, orang sudah banyak nungguin di sana,” ujarnya.
Mahyudin menjelaskan, para tamu biasanya berbincang di meja makan rumah Setya. Para tamu biasanya disuguhkan makanan dan minuman.
Baca juga: Sidang E-KTP, Setya Novanto Hadir Ditemani Idrus dan Mahyudin
Menurutnya, ada juga dari mereka yang datang ke rumah Setya untuk minta jabatan. “Misalnya, saya bilang ke Pak Nov ingin pindah ke komisi ‘anu’, ngomongnya susah karena selalu ada orang. Malu juga kalau ada yang dengar. Ini, kok, ketua sudah tinggi jabatan mau minta posisi juga,” ucapnya.
Mahyudin berujar kerap mengimbau Setya Novanto menjaga kesehatan. Pasalnya, menurut pengamatan Mahyudin, Setya sering kurang tidur, padahal aktivitasnya saat itu sangat padat.
“Saya sering menasihati beliau untuk jaga kesehatan karena menurut saya orang normal tidurnya itu delapan jam,” tuturnya.