Butuh 200 Alat Peringatan Dini Longsor, Pangandaran Cuma Punya 4

Rabu, 14 Maret 2018 14:57 WIB

Ilustrasi tanah longsor. thepoliticalcarnival.net

TEMPO.CO, Pangandaran - Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menempati peringkat 16 daerah rawan bencana seperti longsor se-Indonesia.

"Pangandaran peringkat 16 dari 500 kota kabupaten di Indonesia," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena saat peresmian BI Corner di SMA 1 Pangandaran, Rabu 14 Maret 2018.

Baca juga: Banjir dan Longsor Melanda Pangandaran, 4

Meski rawan bencana, keberadaan alat peringatan dini bencana longsor, banjir, dan tsunami masih minim di wilayah Kabupaten Pangandaran. Nana mengatakan, alat peringatan dini longsor baru ada 4 unit di Pangandaran. "Di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih ada empat," kata dia.

Pangandaran sendiri, menurut Nana, membutuhkan lebih dari 200 unit alat peringatan dini atau early warning system (EWS) longsor. Titik rawan longsor tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten ini. "Ada 200 titik lagi (yang butuh pemasangan alat peringatan bencana)," katanya.

Cara kerja alat peringatan dini longsor, Nana mengatakan, jika ada pergerakan tanah sirene pada alat itu akan berbunyi. Alat ini sudah diatur. "Jika pergeseran tanah 8 sampai 10 sentimeter, sirine berbunyi. Warga harus dievakuasi," ujarnya.

Alat EWS banjir yang berada di Pangandaran, lanjut Nana baru terpasang di satu lokasi di Sukanagara dan Kalijati, Kecamatan Padaherang. Jumlah tersebut jauh dari ideal.

"Kalau EWS banjir butuh sekitar 10 unit. Saat level banjir tertentu, sirene berbunyi," katanya. Selain alat peringatan dini longsor dan banjir, Pangandaran juga butuh alat peringatan dini tsunami.

Saat ini ada 14 alat peringatan dini tsunami. Namun dari jumlah tersebut hanya dua unit yang berfungsi. Sisanya rusak.

Kerusakan alat tersebut disebabkan karena komponen sudah rusak, korosi karena sudah lama dipasang sejak Tsunami Pangandaran tahun 2008. "Alat yang rusak masih manual," ucap Nana.

Alat EWS Tsunami yang masih berfungsi terpasang di Bojong Salawe dan di Kantor Telkom Pangandaran. "Yang dua (bantuan) dari BMKG," kata Nana. Idealnya, menurut dia, di Pangandaran harus ada sekitar 30 unit EWS Tsunami.

Panjang pantai di wilayah Pangandaran sepanjang 91 kilometer. Sedangkan jangkauan alat tersebut sejauh 2 kilometer. "Jika 91 km dibagi dua berarti harus ada 46 unit. Ya idealnya punya 30-an alat," katanya.

Pada peresmian BI Corner, Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya memberi bantuan kepada Pemkab Pangandaran sebesar Rp 140 juta. Bantuan itu untuk penyediaan EWS longsor dan banjir.

"Kami membantu karena memang kita lihat Pangandaran merupakan daerah relatif rawan (terjadi) bencana dari sisi longsor dan banjir," kata Kepala BI Tasikmalaya, Heru Saptaji.

Berita terkait

Dua Warga yang Dilaporkan Hilang dalam Longsor di Padang, Ditemukan Selamat

8 jam lalu

Dua Warga yang Dilaporkan Hilang dalam Longsor di Padang, Ditemukan Selamat

Dua warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor di Kelok Bento Panorama Dua, Lubuk Kilangan, Kota Padang, ditemukan selamat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

20 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

1 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

2 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

2 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

4 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

6 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

11 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

11 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

12 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya