Andi Mallarangeng: Poros Ketiga Ideal untuk Partai Demokrat

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 11 Maret 2018 14:01 WIB

Presiden Joko Widodo membuka rapat pimpinan nasional Partai Demokrat di Sentul International Convention Center, Bogor, 10 Maret 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, mengatakan partainya masih belum menentukan sikap ihwal pemilihan presiden 2019. Penjajakan membentuk koalisi masih terus dilakukan.

Menurut Andi Mallarangeng, Demokrat membuka peluang penjajakan koalisi dengan semua partai. “Partai Demokrat adalah partai tengah yang bisa berkoalisi dengan siapa saja,” katanya di SICC, Bogor, Ahad, 11 Maret 2018.

Baca juga: SBY Yakin Demokrat Akan Menangkan Pemilu 2019

Dalam penjajakan dengan beberapa partai, Demokrat mengajukan sejumlah syarat. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pembukaan rapat pimpinan nasional (rapimnas), kemarin, menyatakan setidaknya ada tiga syarat keberhasilan koalisi. Salah satunya partai harus memiliki rangka kebersamaan yang tepat. Visi, misi, dan platform pemerintahan untuk Indonesia lima tahun ke depan juga harus selaras.

Syarat lain, kata SBY, adalah sikap solid dan kuat di antara partai-partai. Partai koalisi harus saling percaya dan menghormati. “Koalisi adalah masalah hati,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Andi, yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, menuturkan, Demokrat membicarakan ketiga syarat tersebut saat penjajakan dengan partai lain. Hasilnya, kata dia, masih belum terlihat. “Masih ada beberapa bulan untuk pencalonan presiden dan wakil presiden.”

Baca juga: SBY: Demokrat Akan Usung Capres dan Cawapres di Pilpres 2019

Namun, Andi mengatakan, kondisi yang paling ideal bagi Partai Demokrat saat ini adalah membentuk koalisi poros ketiga. Koalisi itu akan bertanding dengan Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Jika partai memiliki suara 20 persen, menurut dia, partainya akan mendeklarasikan pasangan calon yang mereka usung saat ini. “Tapi kan realistisnya kami cuma punya 10 persen, jadi kami harus bekerja sama dengan partai lain,” ucapnya.

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

9 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

10 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

44 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya