Muncul Rilis Tertulis, Diskusi tentang PKI Ini Berakhir Ricuh

Reporter

Tempo.co

Selasa, 6 Maret 2018 17:12 WIB

Ilustrasi konsep komunisme. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Diskusi bertema "Isu Kebangkitan PKI, Realitas atau Propaganda" yang diadakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) di Sahid, Jakarta, berakhir ricuh, Selasa, 6 Maret 2018. Diskusi itu tiba-tiba diakhiri dengan sebuah deklarasi dan rilis tertulis yang dianggap tendensius.

Para peserta banyak yang marah karena dianggap dijebak untuk melakukan deklarasi melalui undangan berbentuk diskusi. "Intinya, absennya balikin," teriak seorang peserta bernama Baiq Ani dari Lembaga Bantuan Hukum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), saat deklarasi baru dibacakan setengah.

Baca: Jokowi Curhat Soal Tudingan Dirinya PKI

Para peserta meminta panitia mengembalikan daftar kehadiran karena khawatir akan digunakan untuk kepentingan politik. Suasana saling berteriak satu sama lain, luapan amarah, hingga mengambil alih mik sempat berlangsung cukup lama.

Deklarasi itu menyatakan Partai Komunis Indonesia (PKI) sebenarnya sudah tidak ada dan masyarakat perlu mengantisipasi jika isu ini digunakan oleh pihak yang punya kepentingan politik.

Infografis: Saat Isu PKI Bangkit Kembali di Media Sosial

"Sebenarnya tadi kita memang menginginkan deklarasi, tujuannya adalah untuk isu-isu yang beredar di media sosial. Kita ingin menjadikan agar (isu PKI) tidak dijadikan bola panas," kata Sekretaris Jendral KMI, Andi Ulah.

Simak: Gatot Nurmantyo Jawab Soal Isu Kebangkitan PKI

Hal lain yang dipermasalahkan peserta adalah, dalam rilis tertulis itu, disebutkannya partai-partai yang percaya akan kebangkitan PKI ialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Di saat yang bersamaan, dalam deklarasi, panitia menyebut bahwa isu-isu PKI digoreng untuk kepentingan politik.

"Di rilis ini juga disebutkan bahwa komunis digunakan untuk propaganda partai-partai, disebutkan Gerindra, PAN, dan PKS, ini sangat tendensius," kata salah seorang peserta, yakni Sekretaris Jenderal Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI), Djudju Purwantoro.

Perihal deklarasi, Andi menyatakan memang tujuannya untuk menghindari agar isu PKI tidak digunakan oleh pihak politik untuk propaganda. Namun terkait dengan tuduhan tendensius, Andi masih belum memberikan jawaban.

FADIYAH

PKI

Berita terkait

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

9 hari lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

49 hari lalu

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

53 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

13 Maret 2024

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

11 Maret 2024

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

11 Maret 2024

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya

Ramadan di Masjid Jogokariyan, Ini Profil Masjid yang dikenal Melalui KRJ

10 Maret 2024

Ramadan di Masjid Jogokariyan, Ini Profil Masjid yang dikenal Melalui KRJ

Bagaimana sejarah dan proses pembangunan Masjid Jogokariyan yang populer ini? Apa pula KRJ yang diadakan setiap Ramadan?

Baca Selengkapnya

64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

6 Maret 2024

64 Tahun Lalu Setelah Keluarkan Dekrit Presiden, Presiden Sukarno Pernah Bubarkan DPR

64 tahun lalu, pada 5 Maret 1960 Presiden Sukarno membubarkan DPR dan mengganti namanya menjadi DPR-GR. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

14 Januari 2024

59 Tahun Peristiwa Kanigoro, Penyerangan Anggota PKI ke Pondok Pesantren Al-Jauhar Kediri

Pada 13 Januari 1965 peristiwa pengepungan dan penangkapan peserta pelatihan mental Pelajar Islam Indonesia di Desa Kanigoro, Kediri.

Baca Selengkapnya

67 Tahun Lalu Bung Hatta dan Sukarno Pecah Kongsi, Begini Isi Surat Pengunduran Diri sebagai Wapres

1 Desember 2023

67 Tahun Lalu Bung Hatta dan Sukarno Pecah Kongsi, Begini Isi Surat Pengunduran Diri sebagai Wapres

Bung Hatta mengundurkan diri sebagai wapres. Ini bunyi surat pengunduran dirinya, 67 tahun lalu, sebagai bukti pecah kongsi dengan Sukarno.

Baca Selengkapnya