Ditanya Persiapan Pilpres, Gatot Nurmantyo: Nanti Saya Ditegur

Reporter

Caesar Akbar

Sabtu, 3 Maret 2018 08:35 WIB

Gatot Nurmantyo. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo belum mau membicarakan peluangnya berlaga di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 kendati telah melepaskan jabatan sebagai panglima. Gatot mengatakan masih berstatus sebagai tentara aktif sehingga tidak dapat melakukan politik praktis.

"Persiapan saya.. Saya masih tentara. Tentara itu enggak boleh politik praktis ya. Kalau membicarakan persiapan begini begitu besoknya bisa ditegur," ujar Gatot saat ditanyai mengenai persiapannya menghadapi kontes pemilihan presiden 2019 di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 Maret 2018.

Baca juga: Setya Novanto: Gatot Nurmantyo Bagus untuk Cawapres Jokowi

Alih-alih membicarakan peluangnya menjadi kandidat di pilpres 2019, Gatot memilih untuk mewanti-wanti umat muslim untuk bersatu. Dia pun berpesan tiga hal kepada para hadirin yang hadir dalam diskusi bersama Gatot itu. "Patuhi ulama, kembali ke masjid, dan pelajari Al-Quran," ujar dia.

Grafis: Peluang Gatot Nurmantyo dalam Pilpres 2019

Dengan begitu, dia yakin pergerakan umat Islam nantinya akan bersatu, meski pilihan partai nantinya akan banyak. Dia pun yakin apabila orang Islam menyatukan hati, maka Allah SWT akan melindungi dan memberikan petunjuk yang benar.

"Ada satu cara, salat istikharah sebelum memilih sesuatu. Pasti diberi petunjuk yang benar," ujar dia.

Gatot mengajak umat Islam agar berpikir positif dan menanggapi santai soal stigma-stigma yang muncul di media sosial mengenai adanya kelompok Islam radikal dan lainnya. "Yang penting saatnya ulama satukan hati untuk indonesia," kata dia sembari mengingatkan soal politik adu domba yang dilakukan penjajah di masa kolonial dulu.

Gatot Nurmantyo merupakan mantan Panglima TNI yang menjabat selama dua tahun, dari 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017. Pada 4 Desember 2017, Presiden Joko Widodo mengirimkan surat permohonan persetujuan pemberhentian dengan hormat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI ke DPR RI.

Hal tersebut disetujui. Marsekal Hadi Tjahjanto menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI pada 6 Desember 2017. Serah terima jabatan pun dilakukan pada 8 Desember 2017. Secara resmi Jokowi mengangkat Hadi sebagai Panglima TNI pengganti Gatot Nurmantyo. Nama Gatot belakangan kerap muncul dalam survei sebagai salah satu tokoh yang berpotensi berlaga dalam pilpres 2019.

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya