Polri Lacak Catatan Pengurusan Paspor Milik Adelina

Selasa, 27 Februari 2018 07:49 WIB

Tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Timur, Adelina Lisao, sedang tidur di lokasi garasi di rumah majikan di Malaysia di sebelah anjing piaran. MalayOnline.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian kembali menetapkan seseorang terduga tindak pidana perdagangan orang dalam kasus Adelina Jemira Sau, buruh migran asal Nusa Tenggara Timur yang tewas setelah dianiaya majikannya di Malaysia. Pelaku dengan inisial OB itu diduga turut berperan sebagai perekrut bersama dua tersangka yang telah ditangkap lebih awal pada pekan lalu, FL dan HP.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan, Inspektur Satu Yohanes Suhardi, mengatakan timnya masih mengejar sejumlah nama lain yang diduga terlibat dalam kasus ini. Upaya Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur dan Bareskrim Markas Besar Kepolisian RI mengungkap keterlibatan perusahaan penyalur di Jawa Timur juga masih berlangsung. “Kami mendalami peran masing-masing pelaku. Hingga kini keterangan mereka masih berubah-ubah,” kata Yohanes kepada Tempo, Senin, 26 Februari 2018.

Baca: Beredar Video Diduga Penyiksaan TKI Adelina Lisao

Adelina ditemukan tak berdaya di teras majikannya di kawasan Taman Kota Permai, Bukti Mertajam, Penang, Malaysia, awal Februari lalu. Ketika itu, orang-orang yang menolong menemukan sejumlah memar dan luka terbuka pada lengan, kaki, serta wajah perempuan asal Nusa Tenggara Timur tersebut. Mereka sempat membawa Adelina ke Rumah Sakit Bukit Mertajam untuk mendapatkan perawatan. Namun dia meninggal sehari kemudian.

Kepolisian Malaysia telah menetapkan tiga orang majikan Adelina sebagai tersangka yang akan didakwa dengan pasal pembunuhan dan merekrut pekerja asing tanpa dokumen sah. Ketiganya terancam hukuman mati.

Adelina diduga berangkat ke Malaysia secara ilegal pada periode pertengahan hingga akhir 2015. Tiga tersangka yang diduga sebagai calo ditengarai mendapat upah masing-masing Rp 5 juta untuk merayu Adelina. Diduga pengiriman buruh migran ilegal ini melibatkan sebuah perusahaan penyalur di Jawa Timur. Identitas Adelina telah dipalsukan. Paspor mencatat namanya berubah menjadi Adelina Lisao.

Baca: Adelina Dibawa Diam-diam ke Malaysia Saat Ibu Bekerja di Ladang

Advertising
Advertising

Saat ini Polri menelusuri identitas para tersangka yang berasal dari luar NTT. Paspor asli tapi palsu milik Adelina diduga dibuat di Blitar, Jawa Timur. Kepala Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Komisaris Besar Ferdi Sambo, memastikan polisi akan memburu seluruh orang yang terlibat. “Mereka biasa merekrut orang untuk kerja di luar,” kata Ferdi.

Koordinator Kelompok Kerja Menentang Perdagangan Manusia, Gabriel Goa, mengatakan NTT menjadi target utama penyaluran tenaga kerja ilegal. Dia menilai ada tiga kantong besar di NTT yang menjadi tempat para mafia tindak pidana perdagangan orang melakukan rekrutmen, yaitu Kupang, Tambolaka, dan Maumere.

Menurut dia, kelompok-kelompok ini juga memiliki jaringan langsung dengan mafia yang siap menerima dan menampung tenaga kerja ilegal. “Kami berharap ada pembentukan satuan tugas khusus anti-mafia perdagangan orang di NTT,” kata Gabriel. “Sementara itu, perlu dilakukan moratorium sementara terhadap Malaysia. Karena tingginya kematian tenaga kerja di sana.”

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan pemerintah hingga saat ini terus memantau perkembangan kasus kematian Adelina. Dia mengklaim pemerintah langsung meminta konfirmasi kepada pemerintah dan Kepolisian Diraja Malaysia tentang penanganan proses hukum terhadap seluruh orang yang terlibat. “Proses investigasi memang belum rampung. Lihat nanti,” kata Iqbal.

YUSUF MANURUNG | DANANG FIRMANTO

Berita terkait

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

3 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

6 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

1 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

5 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

5 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

8 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya