LKPP: Sistem Pengadaan Barang ala Risma Bisa Cegah Korupsi

Senin, 26 Februari 2018 06:45 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan pengalamannya tentang strategi pembangunan Kota Pahlawan kepada bakal calon wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno, 22 Januari 2018. TEMPO/Artika Farmita

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penanganan Permasalahan Hukum Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Setya Budi Arijanta menilai sistem pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini adalah yang terbaik.

Setya mengatakan Government Resources Management Systems milik Pemerintah Kota Surabaya memungkinkan proses perencanaan, pengontrakan, laporan hingga pembayaran dilakukan secara elektronik dan transparan.

Baca: Di Kaki Suramadu, Wali Kota Risma Nyaris Pingsan Ditabrak Pelajar

"Bahkan sistem Surabaya lebih canggih dari nasional. Bu Risma bisa mantau prosesnya sampai di mana dari komputer" katanya di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, Ahad, 25 Februari 2018.

Menurut Setya, sistem yang diterapkan Risma dapat mencegah terjadinya korupsi dalam sektor pengadaan barang dan jasa. Sayangnya, menurut Setya sistem tersebut tidak diikuti oleh pemimpin daerah lain. "Yang copy sistem itu cuma pak Yoyok (Bupati Batang)," katanya.

Setya menduga kemungkinan daerah-daerah lain tak mengikuti langkah Risma karena mahalnya biaya pemilihan kepala daerah atau pilkada. Menurut dia, sistem tersebut sebenarnya dapat diterapkan secara gratis. Namun diduga kepala daerah tidak menerapkannya karena ingin menjadikan sektor pengadaan barang dan jasa sebagai lambung korupsi mengembalikan biaya pilkada. "Ini tentang kemauan politis aja," katanya.

Baca juga: Wali Kota Risma Suguhkan Makanan Khas Surabaya Jamu Megawati

Advertising
Advertising

Setya mengatakan, sebelumnya telah banyak kepala daerah yang datang ke Risma untuk melakukan studi banding ihwal sistem tersebut. Namun, pada akhirnya tak banyak yang menerapkan.

Untuk itu, Risma dikatakan telah menyerahkan sistem tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Setya mengatakan LKPP bersama KPK akan mencoba menerapkan sistem tersebut di daerah-daerah lain. "Kita akan paksa," katanya.

Upaya tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Dalam catatan ICW, sepanjang 2017 keuangan negara telah merugi sebesar Rp 1,5 triliun karena korupsi pengadaan barang dan jasa. Angka itu naik dari tahun sebelumnya di 2016 sebesar Rp 608 miliar.

Berita terkait

Para Wali Nagari Apresiasi Kemensos Cepat Tangani Pengungsi Banjir di Sumbar

14 jam lalu

Para Wali Nagari Apresiasi Kemensos Cepat Tangani Pengungsi Banjir di Sumbar

Kemensos langsung hadir satu hari setelah bencana. Fasilitas di tempat pengungsian lengkap termasuk layanan trauma healing.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

4 hari lalu

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Mensos menjelaskan, timnya dari Kemensos akan mencarikan sumber air bersih terdekat.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

7 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

14 hari lalu

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

15 hari lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

17 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

20 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

23 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

26 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

27 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya