Juru Parkir Ingin Donorkan Mata, Novel Baswedan: Terima Kasih

Sabtu, 24 Februari 2018 14:22 WIB

Penyidik senior Novel Baswedan usai menjalankan salat zuhur di Masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu, 24 Februari 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, berterima kasih kepada masyarakat yang memperhatikan kondisi kesehatan matanya. Hal ini untuk menanggapi pernyataan seorang warga Kota Sukabumi bernama Kusuma Hartanto, 50 tahun, yang mengatakan rela mendonorkan matanya untuk Novel.

Namun, menurut Novel, mata kirinya yang disiram air keras tidak bisa disembuhkan dengan cara transplantasi. "Mata saya ini pengobatannya tidak bisa dengan cara donor atau transplantasi," kata Novel setelah menjalankan salat zuhur di Masjid Al Ihsan, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu, 24 Februari 2018.

Baca: Juru Parkir Ini Ingin Donorkan Mata untuk Novel Baswedan

Namun ia menyampaikan apresiasi atas niatan tersebut. "Terima kasih pada pihak yang ingin melakukan hal-hal baik tersebut," ujarnya.

Kusuma mengaku prihatin atas peristiwa nahas yang menimpa Novel. Ia ingin mendonorkan matanya dengan harapan Novel bisa bekerja maksimal dalam mengemban tugasnya sebagai petugas penyelamat uang negara. "Kalau kedua matanya normal seperti biasa lagi, pasti Pak Novel bisa bekerja cepat mengungkap kasus korupsi di negeri ini," ujar pria yang bekerja sebagai juru parkir itu.

Advertising
Advertising

Novel menjelaskan, pengobatan matanya dilakukan dengan cara pemasangan artificial cornea. Langkah itu pun sudah dilakukan saat Novel berobat di Singapura.

Baca: Kasus Novel Baswedan, Mahfud Md.: Jokowi Perlu Mendesak Polri

Pemasangan itu untuk memaksimalkan pertumbuhan selaput mata kiri Novel. "Tinggal tunggu tuntas karena tahap operasi sudah berjalan," ujar Novel.

Kini, Novel Baswedan telah kembali ke Indonesia, tapi masih ada dua kali operasi lagi di Singapura. Sekitar 90 persen kornea mata kiri Novel terbakar setelah disiram air keras pada 11 April 2017 oleh dua orang tak dikenal.

Saat ini, Novel Baswedan mengatakan mata kirinya tidak bisa melihat sama sekali. Sedangkan mata kanannya tidak berfungsi normal karena yang dilihatnya tampak berkabut.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

10 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

12 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

24 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

54 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

55 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

55 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

55 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

56 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

57 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya