Jokowi dan Prabowo di Pilpres, Pengamat: Yang Menarik Wapresnya

Sabtu, 24 Februari 2018 07:15 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggangi kuda seusai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Prabowo Subianto, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, 31 Oktober 2016. Pertemuan tersebut membahas berbagai macam persoalan, seperti masalah perekonomian, penegakan hukum, dan isu-isu yang tengah hangat saat ini. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai kemungkinan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden 2019 akan menyisakan dua calon saja. Hal tersebut disampaikan menganggapi deklarasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusung Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden.

Menurut Jokowi, salah satu penyebabnya karena banyak partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi yakni Golkar, Hanura, NasDem, PPP, PKB dan PAN serta beberapa di antaranya telah menyatakan dukungan. Dengan begitu, kata dia, kemungkinannya hanya ada satu calon selain Jokowi.

Baca: Lima Nama Cawapres Jokowi dan Prabowo yang Diinginkan Masyarakat

"Yang tertinggal itu PKS, Gerindra dan Demokrat, kalau itu yang terjadi pertarungan ya tinggal dua pasang lagi," kata Sebastian pada Jumat, 23 Februari 2018.

PDIP telah resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden di pilpres 2019. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Rakernas III PDIP di Grand Inna Beach Hotel, Bali pada 23 Februari 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Begini Reaksi Jokowi ketika Ditanya soal Calon Wakil Presiden

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada bulan depan.

Menurut Sebastian, jika Prabowo resmi menjadi calon presiden, maka yang menarik dibahas dalam pilpres 2019 adalah tentang wakil presiden bagi keduanya.

Untuk Jokowi, Sebastian menilai mantan wali kota Solo itu punya semacam hak prerogatif untuk memilih calon wakilnya. "Bisa orang partai, ormas terbesar di republik ini atau dari kekutan lain misalnya profesional atau TNI," ujarnya.

Sedangkan untuk Prabowo, Sebastian menilai bahwa kemungkinan pertama yang akan dipilih sebagai pendamping adalah pimpinan partai politik. Hal tersebut dilakukan demi mengamankan kekuatan kursi di DPR sebagai syarat presidential threshold. "Yang kedua baru kekuatan figur," kata dia.

Berita terkait

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

2 jam lalu

5 Fakta Prabowo Dikenalkan Ke PM Singapura Terpilih Lawrence Wong

Wakil Perdana Menteri sekaligus pengganti PM Singapura Lawrence Wong mengajak Prabowo Subianto untuk foto bersama di Istana Bogor, Senin.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

7 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

8 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

8 jam lalu

Warga Desa Temurejo Tagih Sertifikat Tanah ke Jokowi: Mohon Diselesaikan Sebelum Turun Jabatan

Presiden Jokowi ditagih sertifikat tanah oleh warga dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

9 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

10 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

11 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

12 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

12 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya