Tokoh Pramuka: Ajaran Baden Powell Relevan dengan Kids Zaman Now

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Februari 2018 08:55 WIB

Baden Powell. theguardian.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pembinaan Anggota Dewasa, Susi Yuliati mengatakan Baden Powell mengajarkan kita untuk hidup dalam nilai-nilai kebaikan untuk menjadi orang yang selalu berwawasan luas, berpikiran positif dan hidup dengan bahagia.

Baden Powell, katanya, mengharapkan setiap orang merasakan hidup bahagia dan merasakan hidupnya tidak sia-sia, seperti dirinya yang wafat di usia 84 tahun di Kenya.

“Baden Powell mengatakan bahwa hidupnya penuh kebahagiaan hingga usianya saat itu karena dalam kesehariannya selalu mengamalkan Satya Darma Pramuka,” kata Susi yang sehari-harinya menjadi dosen . Dia memberi penjelasan terkait Hari Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia pada 22 Februari.

Baca juga:

Jokowi: Pramuka Jangan Belajar Tali Temali Saja
Selamat Hari Pramuka, Adhyaksa: Temu Generasi Y dan Z di Raimuna

Advertising
Advertising

Robert Stephenson Smyth Baden Powell lahir di London, Inggris pada 22 Februari 1857. Dia menjadi tentara Kerajaan Inggris yang ditugaskan di berbagai negara Afrika dan India.

Baden Powell menjelajah hutan belantara dan bergaul dengan banyak suku-suku bangsa yang tinggal di hutan dan pedesaan. Pengalamannya itu dia tuangkan dalam buku Aids to Scouting dan Scouting for Boys.

Dalam Aids to Scouting, Baden Powell mengajarkan teknik-teknik non-militer (terutama survival) seperti pioneering dan penjelajahan. Ia juga memasukkan perinsip edukasi yang inovatif, disebut scout method (metode kepramukaan) bagi pendidikan untuk remaja. Ia juga berkreasi dengan membuat game-game menarik sebagai sarana pendidikan mental.

Buku tersebut laris di Inggris dan Eropa. Pada tahun 1907, Baden Powell membuat satu perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 remaja London yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya.

Seusai dinas di ketentaraan dengan pangkat mayor jenderal, Baden Powell mendirikan organisasi kepramukaan. Model pendidikan bagi anak-anak dan remaja ini kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia pada tahun 1923.

Menurut Dr Susi Yuliati, nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan Baden Powell, dilabuhkan kepada setiap insan pramuka melalui kegiatan di alam terbuka, mengasah kepekaan arti kehidupan karena manusia adalah salah satu spesies di alam raya ini.

Nilai-nilai itu dilabuhkan dalam diri agar menjadi bagian dari kepribadian dan menjadi karakter. Karakter yang baik akan tumbuhkan manusia yang peka terhadap kehidupan dalam keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Pesan Baden Powell masih relevan untuk kehidupan kids zaman now,” ujar Susi, mantan Ketua Dewan Kerja Nasional Pramuka Penegak dan Pandega (DKN).

Kegiatan pramuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan hanyalah alat untuk pembentukan karakter. Tugas Gerakan Pramuka bukan hanya membentuk karakter anak bangsa, tetapi juga membangun patriotisme melalui rasa dan jiwa kebangsaan, serta melatih berbagai keterampilan/kecakapan hidup. Semua dikemas ke dalam materi latihan lewat syarat kecakapan umum (SKU) dan syarat kecakapan khusus (SKK).

Susi Yuliati menjelaskan Gerakan Pramuka memiliki peran penting dan strategis dalam mempersiapkan anak bangsa dan mengisi kemerdekaan dengan kehidupan mendatang yang lebih baik.

Anggota Gerakan Pramuka Indonesia, katanya, ada 20 juta dan terbesar di dunia. “Setengah kekuatan pramuka dunia ada di Indonesia Bukan main. Semestinya Indonesia bisa memimpin pramuka dunia,” katanya.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional Gerakan Pramuka Prof Suyatno menjelaskan inspirasi pendidikan karakter, kebangsaan, dan kecakapan dari Baden Powell sangat baik karena berbasis alam terbuka dan belajar sambil melakukan.

Inspirasi itu sangat tepat untuk pendidikan karakter, kebangsaan, dan kecakapan anak Indonesia karena luas wilayah dan multikultur bervariatif. “Masalah bangsa seperti radikalisme, terorisme, hedonisme, dan individualime dapat terminimalisasi oleh pola inspirasi tersebut,” kata Suyatno, Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Hanya saja, ujar Suyatno, komitmen petinggi negeri untuk pendidikan kepramukaan belum sinergis akibat ego sektoral. Kesadaran tinggi akan pentingnya menyiapkan generasi mendatang dengan baik masih dikalahkan oleh sikap pragmatis.

Suyatno menjelaskan banyak lokasi latihan kepramukaan dialihfungsikan untuk kepentingan pragmatis. Alasan kekurangan dana dijadikan mesiu dan tameng untuk mengamankan alih fungsi itu. “Jadi, bumi perkemahan atau pusdiklat banyak berubah menjadi jajaran kepentingan ekonomis di daerah-daerah,” ujarnya. Meskipun ada juga yang berani membangun sarana kepramukaan dengan baik.

Padahal, kata Suyatno yang menjadi alam terbuka bagi kepramukaan adalah konteks yang paling bagus untuk pendidikannya. Apabila konsep pendidikan kepramukaan dijalankan dengan baik tentu ada jawaban bagi generasi Indonesia ke depan.

“Saat ini, kepramukaan hanya sebatas by statement belum by desain. Pembina dan pelatih kepramukaan sangat kurang. Dana kwartir minimalis. Banyak lagi problem yang lainnya,” ujar Suyatno yang pernah menjadi anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Jawa Timur tahun 1980-an.

Simak juga: SBY: Revitalisasi Pramuka Berdampak Positif
Baden Powell Memberi Nama Gerakan Pramuka Agar Dinamis

Menurut Suyatno, Gerakan Pramuka zaman now tidak boleh berpangku tangan dan bergaya mengalir begitu saja. Gerakan Pramuka zaman now harus mempunyai energi berlebih yang melebihi energi hambatan dan tantangan. “Semua harus bersatu padu. Nahkoda Gerakan Pramuka harus sebagai negarawan bukan kaum pragmatis,” tuturnya.

Inspirasi Baden Powell tampaknya sejalan dengan inspirasi pendahulu Gerakan Pramuka. “Pengelola Gerakan Pramuka sekarang tentu harus lebih dahsyat kiprahnya yang menjangkau masa depan Indonesia,” katanya.

Berita terkait

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

2 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

8 hari lalu

Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

WSF dibentuk tahun 1969 dengan misi untuk mengembangkan dan memperkuat dampak kepanduan atau pramuka di seluruh dunia

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

12 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

15 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

15 hari lalu

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

16 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

19 hari lalu

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

24 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Kwarnas Diskusikan soal Pendidikan Pramuka di Sekolah

25 hari lalu

Kemendikbudristek dan Kwarnas Diskusikan soal Pendidikan Pramuka di Sekolah

Namun, Anindito tidak menjelaskan hasil penawaran itu. Ia hanya mengatakan, Pramuka tetap ada di Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

26 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya