TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menilai Lord Robert Baden Powell adalah sosok yang mandiri, bertahan di segala situasi. "Nilai ini yang harus diteladani generasi muda Indonesia," kata Adhyaksa, mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga.
Pernyataan Adhyaksa disampaikan terkait peringatan Hari Baden Powell yang ke-160 tahun pada 22 Februari 2017. Robert Stephenson Smyth Baden-Powell yang lahir 22 Februari 1857 di London, Inggris, adalah pendiri Organisasi Kepanduan Dunia.
Baca juga: Megawati Usul Kata Pramuka Jadi Praja Muda Karana
BP atau bipi, panggilan Baden Powell, adalah pensiunan letnan jenderal angkatan bersenjata Britania Raya. Setelah pensiun di usia 52 tahun, dia mengabdikan diri untuk remaja di Inggris dan negara lainnya.
Organisasi Kepanduan Dunia yang berdiri tahun 1909, saat ini memiliki 38 juta anggota di 160 negara. Di Indonesia, ada sekitar 17 juta orang yang menjadi anggotanya.
Menurut Adhyaksa, sewaktu kecil Baden Powel dikenal sebagai petualang. “Dia bahkan mendapatkan pangkat luar biasa dari Kerajaan Inggris. Dia juga berlayar bersama keluarganya. Dia orang yang mampu menciptakan kreativitas,” ujarnya.
Baden Powell, kata Adhyasa, selalu menunjukkan karya yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Menurut dia, hal itu memperluas pandangan bahwa setiap orang bisa menunjukan baktinya kepada bangsa dari apa yang dihasilkannya. “Beliau menanamkan semangat kepada generasi muda untuk terus kreatif,” ujar Adhyaksa.
Selain itu, Baden Powell juga menanamkan sikap cinta terhadap alam, tempat di mana manusia bernaung. Menurut Adhyaksa, semangat cinta alam yang ditanamkan Powell bisa menanamkan rasa cinta terhadap Tuhan. Adhyaksa menuturkan seorang yang berkembang adalah mereka yang bisa bertahan dengan perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
“Mereka yang maju adalah mereka yang tidak pernah berhenti memberikan sesuatu yang bermanfaat baik itu untuk masyarakat ataupun lingkungannya. Itu yang paling hakiki dalam seorang Baden Powell,” ujar Adhyaksa.
Namun, kata Adhyaksa, generasi muda saat ini menghadapi hambatan yang cukup serius dalam menanamkan sifat dari Baden Powell. Pasalnya, anak-anak muda saat ini tenggelam ke dalam dunia maya. Sehingga, tidak menutup kemungkinan mereka justru berlomba-lomba untuk menunjukkan jati diri di dunia yang tidak ril.
Simak juga: Pesan Jokowi untuk Anggota Pramuka
“Filterisasi dunia agak berat. Banyak situs yang masuk ke Indonesia tidak terkontrol. Maka dari itu kami ingin melaporkan 70 akun porno yang beredar di kalangan anak muda,” kata Adhyaksa.
Kwarnas Gerakan Pramuka, kata Adhyaksa membentuk pasukan cyber bagi anggota muda. Setiap anggota pramuka harus mempoisisikan dirinya sebagai kantor berita, kata Adhyaksa, sehingga dituntut harus bisa memfilter informasi bagi dirinya sendiri.
LARISSA HUDA