Romi PPP: Jokowi akan Kumpulkan Partai Koalisi Bahas Cawapres

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Rabu, 21 Februari 2018 20:52 WIB

Presiden Jokowi (kanan) menyantap soto bersama (kiri ke kanan) Ketum PDIP Megawati, Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya M. Romahurmuziy, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella di Soto Gading, Solo, Jateng, 14 Februari 2015. ANTARA/HO/Andika Betha

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan seluruh partai koalisi membahas calon wakil presiden untuk pilpres 2019. Saat ini yang dilakukan Jokowi adalah bertemu dengan partai pendukungnya secara terpisah.

"Nanti pada saatnya beliau pasti mengintegrasikan, seluruh pertemuan itu direkonsiliasi semua, dan kemudian pada sampai titik, ayo kita bahas bersama," ujar Romi sapaan Romahurmuziy di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.

Baca juga: Bertemu Megawati, Jokowi: Bohong Kalau Tak Bicara Pilpres

Jokowi telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah petinggi partai. Selain bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, dia juga telah duduk bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, serta dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi.

Romi menuturkan, pertemuan dengan sejumlah petinggi partai itu berkaitan dengan pemilihan presiden 2019. Dia menilai wajar langkah itu dilakukan Jokowi.

Advertising
Advertising

Sebagai presiden, kata Romi, Jokowi dinilai akan berupaya memastikan pilkada berjalan damai. Dia juga berkepentingan untuk memastikan pilpres tidak dipenuhi dengan ujaran kebencian. "Dan tentu menanyakan kepada masing-masing rencana partai koalisi ini. Siapa kira-kira yang pantas mendampingi beliau sebagai wakil presiden," kata Romi.

Soal pendamping Jokowi, Romi menuturkan ada beberapa kriteria yang jadi tolak ukur PPP dalam mengajukan calon wakil presiden. Dia mengatakan, sosok calon itu harus bisa menjaga keutuhan NKRI. "Narasi besar dibangun atas dasar nasionalisme dan agama," kata dia.

Baca juga: Jokowi-Megawati Bertemu, Zulkifli Hasan: Justru Aneh Kalau Tidak

Romi mengatakan, Indonesia juga membutuhkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang jauh dari ujaran kebencian dan mengurangi ujian kebencian yang ada.

Kriteria lainnya adalah menyesuaikan kebutuhan elektoral presiden. "Serta kebutuhan kemampuan beliau di masa yang akan datang," ujar Romi.

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

5 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

14 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

38 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

54 menit lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

4 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

4 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

5 jam lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya