Presiden Jokowi Antisipasi Gagalnya Polri Ungkap Kasus Novel Baswedan
Reporter
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor
Endri Kurniawati
Selasa, 20 Februari 2018 11:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengisyaratkan alternatif lain jika Kepolisian Republik Indonesia tak sanggup menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. "Kalau Polri sudah begini (Jokowi mengangkat kedua tangannya) baru kami akan (lakukan) step lain," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.
Presiden Jokowi tidak menjelaskan langkah selanjutnya yang dimaksudkannya. Saat awak media mencoba mengkonfirmasinya terkait desakan pembentukan tim gabungan pencari fakta, Jokowi tak menjawab dan pergi.
Baca:
Penyerangan Novel Baswedan, Jokowi: Saya ...
Operasi Mata Kiri Berhasil, Novel Baswedan ...
Jokowi mengatakan masih percaya pada kinerja Polri untuk mengungkap kasus ini. Ia menjelaskan akan terus meminta Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian agar segera menuntaskannya. "Saya akan terus kejar Kapolri agar kasus ini menjadi jelas dan tuntas siapapun pelakunya. Akan kami kejar terus Polri," ucapnya.
Presiden bersyukur Novel akan pulang ke Jakarta pada Kamis ini. Ia berharap Novel bisa segera kembali bekerja di KPK.
Novel Baswedan berada di Singapura selama 10 bulan lebih untuk menjalani perawatan matanya yang terluka berat akibat teror siraman air keras pada medio April 2017. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan operasi tambahan pada mata Novel beberapa waktu lalu tergolong berhasil dan jika kondisinya makin membaik dokter mempersilakan Novel pulang untuk rawat jalan. Jika pemulihan optimal, Novel akan menjalani operasi tahap kedua pada April mendatang.
Baca juga:
Sketsa Terduga Penyerang Novel Baswedan ...
Mafia dan Pembenci KPK di Penyelidikan Kasus Novel Baswedan ...
Setelah peristiwa penyiraman, Polri langsung mengusut kasus ini. Tito sempat merilis wajah seorang pria yang dicurigai sebagai pelaku. Namun Polda Metro Jaya menyatakan gambar itu bukanlah sketsa pelaku.
"Sampai sekarang belum ada informasi signifikan, tapi penyidik tetap berjalan mencari siapa pelakunya," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, akhir Januari 2018.
AHMAD FAIZ | DEWI NURITA | CAESAR AKBAR