Pemilu 2019, SBY dan Demokrat Kian Sulit Bikin Poros Mandiri

Senin, 19 Februari 2018 09:55 WIB

Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, 6 Februari 2018. Firman Wijaya dilaporkan karena menyebut nama SBY sebagai aktor besar di balik proyek e-KTP. TEMPO/Ilham Fikri

JAKARTA- Pemilu 2019 masih setahun lagi, tapi panasnya persaingan sudah mulai terasa. Sejumlah survei menyebut, pertarungan politik masih diwarnai kubu pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Adakah kemungkinan poros mandiri lain di luar dua kubu itu? Misalnya oleh Demokrat dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ?

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan peluang itu sulit dilakukan oleh Demokrat dan oleh SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo untuk menandingi Jokowi dan Prabowo/ “Arah Demokrat itu semakin realisitis,” kata Hanta Yuda di Hotel Sari Pan Pasific, Minggu 18 Februari 2018.

Menurut Hanta, Demokrat akan berada dalam dua pilihan, berkoalisi dengan Prabowo atau dengan Jokowi pada Pemilu Presiden 2019. “Kalau melihat analisis saya, prioritas pertama Jokowi,” ujar dia.

BACA: Tugasi AHY Jadi Komandan Satgas Pemilu, SBY Enggan Bicara Koalisi

Hasil survei yang dilancarkan Poltracking sendiri menunjukkan, nama Jokowi dan Prabowo mendominasi survei calon presiden 2019. Hanta mengatakan Demokrat nantinya akan menawarkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden di antara dua figur tersebut.

Advertising
Advertising

Nama Agus Harimurti masuk dalam radar Cawapres dengan tingkat dulungan paling tinggi. Di antara lima nama yang disurvei oleh Poltracking, elektabilitas Agus Harimurti 14,3 persen, kemudian disusul oleh Ridwan kamil 11,3 persen, Anies Baswedan 11,2 persen, Gatot Nurmantyo 10,7 persen, dan Muhaimin Iskandar 7,1 persen untuk mendampingi Jokowi.

BACA: Ini Tiga Tokoh Kingmaker Pencalonan Presiden Indonesia

Sedangkan untuk mendampingi Prabowo, Agus Harimurti juga memimpin dengan perolehan 16,5 persen, yang kemudian disusul oleh Anies Baswedan 16,4 persen, Gatot Nurmantyo 13,5 persen, Ahmad Heryawan 4,7 persen, dan Zulkifli Hasan 1,6 persen.

Poltracking juga melakukan simulasi lima nama kandidat presiden pada Pemilu 2019 dalam pertanyaan semi terbuka. Simulasi tersebut menghasilkan 55,9 persen memilih Jokowi dan 29,9 persen memilih Prabowo, yang kemudian disusul oleh Anies Baswedan sebesar 2,8 persen dan Gatot Nurmantyo 2,3 persen.

Poltracking melakukan survei di 34 provinsi di Indonesia dengan 1200 responden. Metode yang digunakan ialah stratified multistage random sampling dengan margin error 2,83 persen pada tingak kepercayaan 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara melakukan survei 10 responden untuk setiap desa dan kelurahan terpilih.

Berita terkait

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

6 hari lalu

Pesan SBY kepada Jakarta LavAni Allo Bank: Cetak Hattrick Gelar Juara di Proliga 2024

Pembina Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para pemain agar menganggap semua laga Proliga 2024 layaknya final.

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

7 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

8 hari lalu

Pengamat Sebut Megawati akan Berkonflik Lama dengan Jokowi seperti SBY

Pakar politik menjelaskan segala wacana pertemuan Jokowi dan Megawati usai Idul Fitri sulit untuk terwujud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

8 hari lalu

Prabowo Ingin jadi Jembatan bagi Jokowi, Megawati, dan SBY

Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa watak Prabowo itu politik rekonsiliatif dan mempersatukan

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: SBY Jamu 2 Pemain Asing dan Pelatih Jakarta LavAni Allo Bank, Netizen Memuji

9 hari lalu

Proliga 2024: SBY Jamu 2 Pemain Asing dan Pelatih Jakarta LavAni Allo Bank, Netizen Memuji

Langkah SBY menjamu dua pemain asingdan pelatih Lavani mendapat pujian dari netizen, dinilai akan berdampak positif bagi juara bertahan Proliga itu.

Baca Selengkapnya

Proliga 2024: SBY Berharap Duet Renan Buiatti dan Reza Beik Perkuat Pertahanan Jakarta LavAni

10 hari lalu

Proliga 2024: SBY Berharap Duet Renan Buiatti dan Reza Beik Perkuat Pertahanan Jakarta LavAni

Apa harapan pemilik klub Jakarta LavAni Allo Bank Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Renan Buiatti dan Reza Beik di Proliga 2024?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

11 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

12 hari lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

14 hari lalu

4 Poin Deddy Sitorus soal Rencana Jokowi Bertemu Megawati: Gimik Politik Murahan hingga Temui Anak Ranting PDIP

Deddy Sitorus PDIP menyebut rencana Jokowi bertemu Megawati itu hanyalah gimik politik murahan. Dia juga membandingkan Jokowi dengan SBY.

Baca Selengkapnya