Cerita Buya Syafii saat Menjenguk Penyerang Gereja St Lidwina

Minggu, 18 Februari 2018 06:50 WIB

Buya Ahmad Syafii Maarif. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif sempat menjenguk penyerang Gereja Santa Lidwina Sleman, Suliyono, 23 tahun, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta paska aksi terornya 11 Februari 2018.

Kurang lebih satu jam Buya menjenguk dan berbicara dengan penyerang gereja Sleman asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu yang dilututnya masih tersemat proyektil yang ditembakkan polisi untuk melumpuhkannya.

Pada pertemuan itu, Buya sempat mengajak Suliyono mengucapkan sejumlah surat dalam Al-Quran misalnya At-Taubah.

Baca juga: Buya Syafii: Intoleransi Lampu Kuning, Sultan Harus Dengar Rakyat

"Bacaan dia pada ayat-ayat Al Quran bagus, lancar," ujar Buya panggilan Ahmad Syafii ketika menggelar diskusi bersama Gerakan Masyarakat Yogya Melawan Intoleransi di Gedung Suara Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2018.

Advertising
Advertising

Namun Buya menyesalkan, Suliyono memahami ayat-ayat Al Quran yang dikuasainya untuk menjalani jalan teologi maut dengan menggunakan ayat itu untuk melakukan kekejaman.

"Saya pikir anak ini korban, korban karena kebodohannya, karena ketidaktahuannya, sehingga malah melakukan kekerasan dengan ayat-ayat yang dipahaminya," ujar Buya.

Buya menilai pemahaman yang salah tentang Al Quran itu membuat Suliyono menjadi orang yang rindu mati dan tidak berani hidup.

Buya pun semakin yakin Suliyono sudah tersesat dengan pemahaman yang salah. Sebab, sehari sebelum melancarkan aksi penyerangan gereja dia masih sempat menghubungi kedua orang tuanya. Suliyono mengatakan dia akan pulang ke rumahnya di Banyuwangi pada Selasa, 13 Februari 2018. Namun yang terjadi pada 11 Februari 2018 dia malah melakukan penyerangan Gereja Santa Lidwina.

Baca: Organisasi Mahasiswa Desak Jokowi Tuntaskan Kasus Intoleransi

"Saya tanya ke dia, 'Anda tidak takut mati?' karena menyerang gereja. Dia menjawab 'tidak', dia ini bingung, mau pulang ke rumah tapi juga kepingin mati," ujarnya.

Buya menuturkan, sebenarnya kelompok salah jalan seperti Suliyono ini orang yang patut dikasihani karena diliputi keputusasaan, kebingungan, dan kegamangan pada hidup. Tapi karena tindakannya merusak dan mengancam nyawa orang lain menjadi tidak bisa dibiarkan dan hukum harus tegas menindak.

Berita terkait

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

47 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

24 Januari 2024

Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

Para ibu diminta tak menyamakan alergi dan intoleransi pada anak karena meski mirip, keduanya berbeda, agar anak tidak kurang gizi.

Baca Selengkapnya

Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

1 Januari 2024

Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

Ada tiga dosa pendidikan yang perlu segera ditangani dan dituntaskan oleh Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Akrab dengan Para Ketum PP Muhammadiyah, dari Amien Rais hingga Din Syamsuddin

24 November 2023

Prabowo Klaim Akrab dengan Para Ketum PP Muhammadiyah, dari Amien Rais hingga Din Syamsuddin

Prabowo Subianto mengklaim pihaknya akrab dengan tokoh-tokoh yang pernah menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

20 September 2023

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

Grace Natalie PSI Bertemu Gibran, Bahas Pilkada hingga soal Intoleransi

21 Juli 2023

Grace Natalie PSI Bertemu Gibran, Bahas Pilkada hingga soal Intoleransi

Grace Natalie mengemukakan pembicaraannya dengan Gibran dilaukan dengan santai sambil makan risol, roti dan ngeteh.

Baca Selengkapnya

Swatch Gugat Malaysia atas Penyitaan Arloji Edisi Peringatan LGBT

17 Juli 2023

Swatch Gugat Malaysia atas Penyitaan Arloji Edisi Peringatan LGBT

Pembuat jam tangan Swatch Group Swiss menggugat Pemerintah Malaysia karena menyita jam tangan berwarna pelangi edisi khusus merayakan hak-hak LGBT

Baca Selengkapnya

Sejumlah Aksi Intoleransi Pembakaran Al-Quran, Terbaru Dilakukan Salwan Momika di Swedia

30 Juni 2023

Sejumlah Aksi Intoleransi Pembakaran Al-Quran, Terbaru Dilakukan Salwan Momika di Swedia

Seorang pria asal Irak, Salwan Momika melakukan aksi intoleransi dengan merobek dan lakukan pembakaran Al-Quran di luar masjid di Stockholm, Swedia.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

1 Juni 2023

78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).

Baca Selengkapnya