Buya Syafii Maarif Kagum dengan Romo Prier dari Gereja St Lidwina

Sabtu, 17 Februari 2018 14:13 WIB

Penyerangan terhadap Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta pada Minggu pagi, 11 Februari 2018, menjadi perhatian dan keprihatinan banyak pihak. HAND WAHYU

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif, mengaku terhenyak ketika mendengar pernyataan rohaniwan Romo Karl Edmund Prier S.J. yang turut menjadi korban penyerangan Gereja St Lidwina, Sleman, Yogyakarta, pada Ahad, 11 Februari 2018.

Romo asal Jerman itu mendapat dua luka bacok di kepala dan leher dalam penyerangan yang dilakukan ketika ia sedang memimpin ibadah misa pagi itu. Ia pun dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rapih.

Namun, pasca-serangan itu, Romo Prier yang kala itu masih terbaring lemah pascaoperasi justru tak menaruh dendam kepada penyerangnya dan malah menyalahkan diri sendiri.

Baca juga: Kesaksian Wanita Berjilbab Beres-beres Gereja St Lidwina Bedog

“Saya yang salah. Saya tidak lari saat (mau diserang) itu,” ujar Romo Prier saat dibesuk Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Uskup Agung Semarang Robertus Rubyatmoko, seperti diunggah akun resmi Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi DIY.

Advertising
Advertising

“Bagi saya, itu pernyataan luar biasa dari Romo Prier,” ujar Buya—panggilan Ahmad Syafii—ketika menggelar diskusi bersama Gerakan Masyarakat Yogya Melawan Intoleransi di Gedung Suara Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2018.

Buya mengaku kagum dengan sikap pengampunan tanpa pandang bulu yang ditunjukkan Romo Prier kepada penyerangnya itu. “Dia sadar dia pamong dan dia tetap melayani umatnya (meski nyawa terancam),” tuturnya.

Buya menilai, ketika seseorang menyerap ajaran agama dengan baik, yang muncul adalah sikap berani dan pemaaf. Namun, ketika ajaran agama itu tak dimaknai dengan benar, yang muncul adalah sikap lemah, kebrutalan, kekerasan, dan kekejaman kepada lainnya.

Buya menuturkan, dalam Islam pun mengenal ajaran suci yang disebut rahmatan lil alamin. “Bahwa kehadiran Islam, rahmat Islam, harus dirasakan semua orang, termasuk orang tak beriman,” kata Buya.

Baca juga: Gereja St Lidwina Diserang, Sultan HB X Sedih dan Mohon Maaf

Dalam kasus penyerangan Gereja St Lidwina, Buya mengaku bersepakat dengan analisis Oliver Roy, ahli di bidang terorisme dan jihad dari Prancis yang mengenalkan teori terorisme holy ignorance atau kebahlulan yang dianggap suci.

Wujud kebahlulan itu, ujar Buya, ketika agama dilepaskan dari pilar-pilar keadaban, kebudayaan, dan kemanusiaan tapi dianggap suci.

“Dan (kebahlulan yang dianggap suci) ini bahaya sekali. Orang-orang jenis ini memandang enteng nyawa manusia,” ucap Buya.

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya