Pameran Kritik Bandara Kulon Progo Yogyakarta Dibatalkan Polisi

Kamis, 15 Februari 2018 21:28 WIB

Pengumuman Pameran Solidaritas yang dibatalkan. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Kasihan, Bantul, Yogyakarta, bersama Kepala Dukuh 03 Jeblog, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, membatalkan pameran seni bertajuk Tanah Istimewa di Galeri Lorong, Jeblog, Tirtonirmolo. Pameran itu rencananya akan berlangsung pada 14-15 Februari 2018.

Namun, Kapolsek Kasihan Komisaris Supardi meminta Kepala Dukuh 03 Jeblog Joko Pramono agar memberi tahu pengelola Galeri Lorong sebagai tempat pameran seni untuk membatalkan pameran itu. “Alasannya tidak pro pada program pemerintah, meresahkan masyarakat, dan tidak berizin,” kata kurator Galeri Lorong, Arham Rahman, Kamis, 15 Februari 2018.

Baca juga: Sultan Yogya Dinilai Belum Mampu Jaga Toleransi

Kamis sore, 14 Februari 2018, Joko Pramono menelepon Direktur Galeri Lorong agar membatalkan pameran. Pengelola galeri kemudian menemui kepala dukuh untuk mengkonfirmasi permintaan pembatalan itu. Kepada pengelola galeri, kepala dukuh menyatakan kegiatan tidak boleh dilaksanakan dengan alasan meresahkan masyarakat.

Dari hasil pertemuan itu, kata Arham, mengesankan ada instruksi dari Kapolsek Kasihan kepada kepala dukuh. Sebelum menelepon pengelola galeri, kepala dukuh sempat dipanggil Kapolsek Kasihan Komisaris Supardi.

Advertising
Advertising

Arham mengatakan mereka keberatan dengan pameran yang mengkritik pembangunan Bandara Kulon Progo. Galeri Lorong terpaksa membatalkan pameran itu setelah mendiskusikan dengan seniman yang akan berpameran. Menurut dia, selama ini tak pernah bermasalah dengan masyarakat di sekitar galeri. Bahkan berbagai kegiatan dengan tema agraria sebelumnya, misalnya diskusi juga tak pernah dilarang.

Penyelenggara pameran solidaritas “Tanah Istimewa” telah memasang sejumlah karya seni. Di antaranya poster, lukisan, seni instalasi, dan video. Ada juga benda-benda milik warga Temon yang tinggal di lokasi calon bandara yang dibongkar paksa, di antaranya meteran listrik. Acara itu juga akan memutar film tentang penggusuran paksa warga Kulon Progo.

Baca juga: Yogyakarta Dinilai sebagai Kota Intoleran

Adi, aktivis Teman Temon, penyelenggara pameran “Tanah Istimewa” mengatakan pameran itu melibatkan sejumlah seniman yang bersolidaritas terhadap penggusuran paksa warga Temon yang terkena dampak pembangunan Bandara Kulon Progo. Ia menyebutkan pembatalan oleh polisi dan kepala dukuh menunjukkan kebebasan menyatakan pendapat dan berekspresi semakin terancam di Yogyakarta. Padahal, Yogyakarta selama ini dikenal dengan julukannya sebagai The City of Tolerance.

“Kami mohon maaf kepada kawan-kawan yang terlibat dan berpartisipasi. Solidaritas untuk mempertahankan ruang hidup akan terus kami dukung dan perjuangkan di mana pun dan kapan pun,” kata Adi.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kasihan, Bantul, Inspektur Satu Yan Indah, mengatakan pembatalan itu berhubungan dengan masalah perizinan. “Saya belum bisa berikan penjelasan. Yang tahu Kapolsek,” kata Yan Indah ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Ponsel Kapolsek Kasihan Komisaris Supardi tidak aktif ketika dihubungi. Begitu pula dengan ponsel Kepala Dukuh 03 Jeblog Joko Pramono.

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

39 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

46 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

54 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya