Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Dinilai Sebagai Kota Intoleran  

image-gnews
Panitia diskusi buku
Panitia diskusi buku "Allah: Liberty and Love" dan aktivis dari Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) menemui perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Yogyakarta, Kamis (10/5). Mereka mengadukan pembubaran paksa diskusi buku tersebut yang dilakukan oleh massa Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang juga mengakibatkan 7 orang peserta diskusi terluka. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta menilai saat ini kota yang pernah mendapat julukan toleran tersebut berubah menjadi kota intoleran. Sebab, banyak kasus intoleransi terjadi, terutama dalam beragama.

Selama 2011-2015, LBH mencatat 13 peristiwa pelanggaran hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan. Sebagai contoh, larangan melakukan kegiatan sosial pengobatan massal di Sleman, kekerasan terhadap Ketua Forum Lintas Iman Gunung Kidul, tindakan kekerasan dan pembatasan ibadah keliling sesuai tradisi keagamaan umat Katolik Sleman, penolakan Paskah Adiyuswa di Gunung Kidul, penyerangan terhadap umat Katolik di Ngaglik-Sleman, dan lain-lain.

"Kami ingin Yogyakarta kembali menjadi kota toleran," kata Hamzal Wahyudin, Direktur LBH Yogyakarta, dalam peluncuran Kertas Posisi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan “Mengembalikan Yogyakarta sebagai Kota Toleran” di Hotel Santika Yogyakarta, Rabu, 23 Maret 2016.

Selain itu, ada penganiayaan terhadap Julius Felicianus, Direktur Galang Press, pelarangan renovasi Gereja Bethel Indonesia Saman, pelarangan izin pendirian GKI Pos Palagan, pelarangan kegiatan sosial, pelarangan peringatan Paskah oleh Pendeta Stephen Tong di Kridosono, serta penyerangan Kantor Organisasi Rausyan Fikr di Sleman.

Namun lebih dari 10 tahun sejak adanya ratifikasi Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik melalui Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005, Indonesia meratifikasi di wilayah DIY terus terjadi pelanggaran hak asasi manusia dan masih menjadi permasalahan sosial yang paling utama. Di Yogyakarta, peristiwa pelanggaran hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan semakin meningkat dalam lima tahun terakhir. "Jumlah itu menunjukkan ada penurunan kondisi di mana Yogyakarta, yang sebelumnya dikenal sebagai City of Tolerance,berubah menjadi daerah darurat intoleransi," kata Hamzal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hamzal menambahkan, pelanggaran yang terjadi menimbulkan dampak bagi kehidupan para korban, khususnya kelompok kaum minoritas. Mereka merasa tidak aman dan nyaman dalam berkekuatan ibadah, korban jadi tertutup, izin pendirian rumah ibadah jadi sulit, serta hak berkumpul, berpikir, dan berpendapat menjadi terhambat.

LBH Yogyakarta berpendapat dibutuhkan advokasi kebijakan untuk melindungi umat beragama dari segala macam bentuk diskriminasi. "Pemerintah Yogyakarta belum mempunyai kebijakan yang menjamin dan melindungi hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan," katanya. "Diharapkan pemerintah pusat, pemerintah DIY, serta aparat penegak hukum dapat memaksimalkan perannya melindungi, memenuhi, dan menghormati hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan," kata Hamzal.

Mursoji, Wakil Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama DIY, keberatan jika ada diskriminasi atas kaum minoritas. Sebab, perihal beragama dan berkeyakinan sudah diatur dalam undang-undang. Tentang kaum mayoritas juga sudah ada peraturannya. "Kami belum pernah mendapat laporan penolakan pendirian tempat ibadah. Justru kami mendorong," katanya. 

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

4 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

5 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.


Kerap Disambangi Wisatawan, Pasar Ngasem akan Beroperasi Malam Hari

9 hari lalu

Wisatawan mancanegara saat berbelanja ragam kuliner di Pasar Ngasem Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kerap Disambangi Wisatawan, Pasar Ngasem akan Beroperasi Malam Hari

Pasar Ngasem menjadi jujugan wisatawan mancanegara dan domestik karena lokasinya dekat destinasi Taman Sari,


Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

11 hari lalu

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Selain Gratiskan Tiket, Benteng Vredeburg Yogyakarta Sediakan Layanan Antar Jemput Kelompok Rentan

Kelompok rentan disabilitas, lanjut usia, juga ibu hamil bisa menikmati layanan antar-jemput Benteng Vredeburg Yogyakarta mulai awal Agustus 2024


Afnan Hadikusumo Daftar Pilkada Kota Yogya, Cucu Sultan HB X Ikut Mengantar

12 hari lalu

Cucu Raja Keraton Yogyakarta Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo atau Gusti Marrel (tengah) turut mengantarkan pasangan M. Afnan Hadikusumo-Singgih Raharjo mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota-wakil walikota ke KPU Kota Yogyakarta Rabu 28 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Afnan Hadikusumo Daftar Pilkada Kota Yogya, Cucu Sultan HB X Ikut Mengantar

Cucu salah satu tokoh Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo, M. Afnan Hadikusumo mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada Kota Yogyakarta


Pj. Gubernur Papua Barat di Acara Fordasi 2024: Ikatan Spiritual Memperkuat Bangsa

12 hari lalu

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere (kanan) berfoto bersama saat Forum Desentralisasi Asimetris Indonesia (FORDASI) 2024, berfoto bersama di Yogyakarta, 29 Agustus 2024. Dok. Pemprov Papua Barat
Pj. Gubernur Papua Barat di Acara Fordasi 2024: Ikatan Spiritual Memperkuat Bangsa

Papua Barat mempunyai kandungan yang sangat kaya akan potensi hayati berupa kopi dan kakao berkualitas tinggi.


Tingginya Kunjungan Wisata Tak Menjamin Peningkatan Lama Tinggal di Kota Yogyakarta

24 hari lalu

Kampung wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tingginya Kunjungan Wisata Tak Menjamin Peningkatan Lama Tinggal di Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta yang tak memiliki destinasi bentang alam, pariwisata bergantung pada tiga aspek penting yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Rekomendasi PKS Maju Pilkada Kota Yogyakarta

31 hari lalu

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi menyerahkan surat rekomendasi bagi M. Afnan Hadikusumo untuk maju sebagai bakal calon walikota Pilkada Kota Yogyakata 2024 Kamis 8 Agustus 2024. Dok. istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Rekomendasi PKS Maju Pilkada Kota Yogyakarta

PKS resmi menyerahkan surat rekomendasi bagi M. Afnan Hadikusumo untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota di Pilkada Yogyakata 2024.


2.500 Orang Bakal Lari Malam Melewati Rute Ikonik Kota Yogyakarta

38 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
2.500 Orang Bakal Lari Malam Melewati Rute Ikonik Kota Yogyakarta

Dalam KAI Bandara Glownight Fun Run 2024, pelari akan lewat Titik Nol Kilometer, Tugu Jogja, dan Malioboro Yogyakarta.


Serangan Masjid di Oman: Apa Rencana ISIS?

46 hari lalu

Peti mati korban serangan ISIS di Kerman, tergeletak saat upacara pemakaman di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Serangan Masjid di Oman: Apa Rencana ISIS?

Serangan terhadap masjid Syiah di Oman minggu lalu kemungkinan ditujukan untuk menabur perselisihan sektarian di negara penengah regional utama.