Pengamat Sebut JK Bakal Jadi King Maker di Pilpres 2019

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 15 Februari 2018 17:46 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Ketua Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir menggelar konferensi pers setelah meninjau ruang pengendali operasi utama (MOC) Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) di Jakarta, 31 Januari 2018. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari PARA Syndicate, Ari Nurcahyo, memperkirakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK akan menjadi seorang king maker atau tokoh di balik layar yang akan berpengaruh dalam pemilihan presiden 2019.

Hal itu, kata dia, tersirat dari pernyataan Jusuf Kalla beberapa waktu lalu, yang tidak akan maju mendampingi Presiden Joko Widodo periode selanjutnya karena mempertimbangkan usia.

Namun memberikan dua syarat bagi calon wakil yang menggantikannya, yaitu mampu membantu keterpilihan dan pekerjaan Jokowi nanti. "Pasti Pak JK punya peran kuat sebagai king maker untuk melakukan intervensi dan pengaruh yang kuat terhadap proses konsolidasi politik terkait pencapresan 2019," kata Ari di kantor Formappi, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.

Baca juga: Jusuf Kalla Ajukan 2 Syarat untuk Calon Pendamping Jokowi

Ari mengatakan, posisi JK sebagai king maker sebetulnya sudah diinisiasi sejak pemilihan kepala daerah 2017. JK, kata Ari, menunjukkan pengaruhnya melalui dukungan kepercayaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang saat itu menjadi penantang Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon inkumben.

Advertising
Advertising

Selain itu, menurut Ari, JK juga menginisiasi peran sebagai king maker dalam pilkada 2018 dengan memberi restu kepada calon Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said. "Hal ini menunjukkan bahwa Pak JK the king maker untuk proses politik ke depan. Goal-nya 2019, tapi inisiasi sudah dimulai di pilkada 2017 terutama DKI dan pilkada 2018 untuk Jawa Tengah," ujarnya.

Baca juga: Tak Dampingi Jokowi di Pilpres 2019, JK: Biarkan yang Muda

Adapun hal yang membuat Ari yakin bahwa JK memenuhi syarat sebagai king maker, di antaranya sosok JK merupakan wakil presiden dua kali, politikus senior yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya, tokoh Himpunan Mahasiswa Islam, dan tokoh Makassar.
Karena itu, Ari melihat bahwa sosok JK memiliki latar belakang kultural dan teritorial yang bagus, disertai pengalaman politik dan rekam jejak posisi politik. Latar belakang tersebut, kata dia, menmbuat JK sebagai atribut kuat memainkan peran sentral dalam lobi politik dan konsolidasi politik.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

10 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

11 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

23 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya