Setya Novanto:Firman Wijaya Ingin Klarifikasi Soal Nama SBY

Selasa, 13 Februari 2018 09:47 WIB

Anggota DPR RI, Mirwan Amir usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (26/4). Mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI tersebut diperiksa sebagai saksi untuk tiga tersangka yaitu mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, pejabat pembuat komitmen Deddy Kusnidar, dan mantan direktur Operasional PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noer. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Setya Novanto mengatakan pengacaranya, Firman Wijaya, ingin mengklarifikasi nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebut oleh politikus Partai Demokrat, Mirwan Amir. Firman, kata dia, hendak membongkar kebenaran proyek e-KTP itu. "Waktu saya tanya apa Pak Firman sudah tahu masalah itu (mengenai SBY), dia jawab belum," kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Senin, 12 Februari 2018.

Menurut Setya, ia dan tim penasehat hukumnya perlu mempertegas pernyataan Mirwan secara jelas. Sebab, Mirwan dianggap lebih mengetahui perkembangan e-KTP ketika SBY saat menjabat presiden RI. Hal itu wajar karena keduanya sama-sama dari Partai Demokrat.

Baca:
SBY Laporkan Firman Wijaya, Gerindra: Apa Tak Buang Energi?
Hadapi Jihad SBY, Puluhan Pengacara Dampingi Firman Wijaya ...

Konflik antara SBY dan Firman timbul seusai Mirwan Amir bersaksi di persidangan Setya pada 25 Januari 2018. Mirwan bersaksi dalam kapasitasnya sebagai mantan wakil ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat. Ia mengaku pernah menyarankan SBY untuk menghentikan proyek e-KTP karena bermasalah. Namun, SBY menolak dan mengatakan bahwa proyek itu harus berjalan.

Tak terima namanya disebut, SBY melaporkan Firman Wijaya ke Badan Reserese Kriminal Markas Besar Polri atas atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik pada 6 Februari 2018. SBY merasa difitnah setelah namanya muncul dalam persidangan e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto. Selain itu SBY merasa difitnah atas pernyataan Firman bahwa proyek e-KTP dikuasai oleh Partai Pemenang Pemilu 2009-2014.

Advertising
Advertising

Pada Selasa, 6 Februari 2018, politikus Partai Demokrat Andi Arief mencuit bahwa Firman diduga melakukan pemufakatan jahat sehubungan disebutnya nama SBY. Andi mengungkapkannya melalui akun Twitter @andiarief_ dengan mencantumkan nama beberapa politikus.

Baca juga:
Konflik SBY dan Firman Wijaya, Wasekjen Demokrat: Lebih Baik Fokus Nama yang Hilang
Soal Laporan SBY, Firman Wijaya: Ini Bukan ...

Dalam akun itu tertulis: “Pagi ini dikejutkan dengan beredarnya surat Mirwan Amir bahwa persidangan 25 Januari 2018 lalu yang menyebut nama SBY adalah hasil permufakatan jahat Firman Wijaya, Saan Mustofa, Anas Urbaningrum, dan Setnov. Kami masih klarifikasi kebenarannya.”

Setya menampik tudingan bahwa Firman melakukan permufakatan jahat terhadap SBY. Ia justru baru mengetahui ketika Mirwan menyebut nama SBY dalam kesaksiannya di persidangan. "Ya itu kan semua (disampaikan) dalam persidangan," ujar Setya.

Berita terkait

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

4 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

8 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

18 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 hari lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya