TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan diundang Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang akan meresmikan nama jalan Prabu Siliwangi di Jawa Timur pada Maret 2018. “Mungkin juga ada Jalan Pajajaran,” kata Heryawan di Bandung, Senin, 12 Februari 2018.

Pemerintah Jawa Barat juga menyiapkan nama Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di wilayah kerjanya. “Mungkin April 2018 atau Mei 2018 ini di Jawa Barat akan ada nama Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk.”

Baca:
Rekonsiliasi Kultural Jawa dan Sunda

Dua lokasi jalan yang akan dinamai Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk di Bandung, di jalan propinsi, sedang dikonsultasikan dengan berbagai pihak, sesepuh, dan budayawan. “Kalau jalan nasional harus lapor dulu ke nasional.”

Peresmian nama jalan itu merupakan hasil kerjasama tukar-menukar nama jalan antara Pemerintah Jawa Barat, DIY, dan Jawa Timur sejak tahun lalu. Tukar-menukar nama jalan itu dimaksudkan untuk mengakrabkan warga Jawa Barat dengan Jogja dan Jawa Timur. “Semakin akrab dengan hadirnya tukeran nama jalan.” Sebelumnya, kata Heryawan, sudah ada Jalan Siliwangi dan Jalan Pajajaran di Yogyakarta.

Kepala Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Jawa Barat Guntoro mengatakan ada dua jalan provinsi di Kota Bandung yang diusulkan namanya akan diganti menjadi Jalan Majapahit dan Jalan Hayam Wuruk. Salah satunya Jalan Sentot Alibasya yang berada di pinggir kompleks Gedung Sate akan diusulkan kepada gubernur menjadi Jalan Majapahit.

Baca juga:
Ini Alasan Kenapa Jalan Medan Merdeka Ganti ...

“Jalannya strategis karena dekat Gedung Sate,” kata dia di Bandung, Senin, 12 Februari 2018. Nama Jalan Sentot Alibasya, pahlawan nasioal akan dipindahkan di salah satu jalan provinsi lain.

Sedangkan Jalan Hayam Wuruk diusulkan akan menggantikan nama Jalan Kopo, jalan provinsi yang menghubungkan Kota Bandung dan Soreang. “Karena jalannya panjang,” kata Guntoro. Gubernur Jawa Barat yang akan menentukan pilihan yang diajukan.