TNI Pusatkan Penanggulangan Campak Asmat di Tiga Sektor
Reporter
Adam Prireza
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 1 Februari 2018 18:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Satuan Tugas Kesehatan bentukan TNI telah membagi wilayah yang rentan terjangkit penyakit di Papua menjadi tiga sektor. Pembagian itu terkait dengan kendala jalur transportasi yang dialami tim kesehatan dalam menolong warga setempat khususnya di Asmat.
"Transportasinya akan lebih mudah kalau dibagi jadi tiga sektor," kata Wakil Kepala Pusat Kesehatan TNI Laksamana Pertama Andriani kepada Tempo usai menghadiri rapat bersama di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2018.
Andriani menyebutkan pembagian sektor tersebut, yaitu sektor pertama di daerah Timika, kedua di Jayapura, dan terakhir di Merauke. Nantinya, ketiga sektor itu akan menjadi pusat penanganan kesehatan oleh tim Satgas Kesehatan TNI.
Baca juga: Gizi Buruk dan Campak di Asmat, Jokowi Minta Solusi Menyeluruh
Pemusatan penanganan kesehatan di sektor-sektor tertentu itu akan memudahkan tim bentukan TNI untuk mengevakuasi pasien. Kata Andriani, pasien tidak perlu lagi dirujuk ke daerah-daerah yang jauh dari tempat asalnya.
"(evakuasi pasien) tidak perlu lari kesana-kemari lagi. Transportasinya jadi lebih mudah dan efektif karena sudah terpusat," tutur dia.
Pembagian sektor ini berkaitan dengan pengiriman tim Satgas Kesehatan TNI ke Papua. Berdasarkan data yang Tempo terima, sampai saat ini ada 185 personel Satgas Kesehatan yang berada di sana, khususnya di wilayah Asmat.
Unit tersebut terdiri dari 50 orang tim Kesehatan TNI, 69 orang Unit Pengamanan Wilayah, 20 orang Unit Penerbangan TNI AD, 20 orang unit evakuasi, serta 26 unit pendukung lainnya.
Hal itu sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disampaikan saat membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri 2018 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa, 23 Januari 2018.
Baca juga: Wabah Campak di Kabupaten Asmat, Kapolda: Dokter Sangat Minim
Jokowi meminta TNI membantu penanggulangan gizi buruk serta wabah campak di Asmat, Papua yang ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa. Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan berdasarkan perkembangan terbaru saat ini sebanyak 72 orang meninggal karena kasus gizi buruk dan campak di Asmat.