Komnas HAM Minta KPU Cegah Pelanggaran HAM dalam Pilkada

Rabu, 24 Januari 2018 14:25 WIB

Anak Warga Suku Anak Dalam sedang mengikuti program Pendidikan Sekolah Kelas Jauh yang dijalankan Hutan Harapan. TEMPO/Syaipul Bakhori

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk mendiskusikan potensi pelanggaran HAM dalam pilkada 2018 dan pemilu 2019. Wakil Komnas HAM, Hairansyah, mengatakan KPU perlu memastikan kelompok yang selama ini terdiskriminasi tetap dapat menggunakan hak pilih. “Misalnya Ahmadiyah, Syiah, dan lainnya, yang selama ini masih terdiskriminasi,” katanya di kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Januari 2018.

KPU perlu memantau potensi-potensi pelanggaran HAM agar kelompok yang masih terdiskriminasi dapat diikutsertakan dalam pilkada 2018 dan pemilu 2019 tanpa perbedaan. Hairansyah berujar KPU harus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Hukum dan HAM. “Ini berkaitan dengan pemilih di lapas (lembaga pemasyarakatan), juga pemilih yang rentan mendapat diskriminasi," ujarnya.

Baca:
Komnas HAM Temui Ketua DPR, Bahas Asmat ...
KPU: Putusan MK soal Verifikasi Berpotensi ...

Hairansyah menuturkan KPU harus mengawasi masalah diskriminasi ras, etnis, dan keadilan dalam proses pemilihan. Diskriminasi itu, kata dia, bisa saja terjadi mulai soal informasi pemilu hingga penggunaan hak pilih dalam pilkada. "Soal diskriminasi ras, etnis, dan keadilan dalam proses pemilihan, kemerdekaan menggunakan hak pilih ini harus diawasi," ucapnya.

Komisioner KPU, Viryan, mengatakan KPU sudah membuat edaran tentang perlakuan khusus bagi jemaah Ahmadiyah dan Syiah. “Seperti contoh Karang Asem di Bali, pemilih bergeser karena erupsi Gunung Agung,” tuturnya. Petugas KPU Merangin juga turun untuk mencocokkan dan meneliti data pemilih Suku Anak Dalam di Jambi.

Namun ada beberapa suku adat, seperti Badui Dalam, belum bisa dijangkau. “Karena memilih adalah hak, sedangkan mereka sudah menyatakan untuk tidak memilih,” kata Viryan.

Advertising
Advertising

Baca juga:
Data Komnas HAM 2017, Kepolisian Paling ...
KPU Diminta Antisipasi Keterlibatan Anak dalam ...

Menurut Viryan, daerah rawan pelanggaran lain adalah Papua karena terkait dengan kartu tanda penduduk elektronik. Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir yang KPU terima, ada 69 persen penduduk yang belum melakukan perekaman. Viryan menuturkan hal itu bisa mengkhawatirkan dan jangan sampai menjadi masalah pada kemudian hari.

KPU dan Komnas HAM sudah memiliki kesepakatan sejak 2015. Viryan menilai hal-hal yang lebih mendalam perlu dikaji bersama. “Seperti yang sedang kita lakukan dengan KIP (Komisi Informasi Pusat),” ujarnya.

Berita terkait

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

7 jam lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

10 jam lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

13 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

1 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

1 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya