Waketum Hanura: Elektabilitas Partai Anjlok Sejak Dipimpin OSO
Reporter
M Taufiq
Editor
Ninis Chairunnisa
Selasa, 16 Januari 2018 10:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wishnu Dewanto mengatakan elektabilitas Hanura di berbagai lembaga survei turun pada masa kepemimpinan Oesman Sapta Odang atau OSO. Oesman menjabat Ketua Umum Hanura sejak Desember 2016.
"Elektabilitas kami turun, bahkan sampai 0,7 persen," ucap Wishnu di Hotel Ambhara, Jakarta, pada Senin, 15 Januari 2018.
Baca: Wiranto Menyesalkan Konflik Internal Partai Hanura
Wishnu berujar, kekisruhan internal Hanura terjadi akibat ulah Oesman, mulai pergantian ketua dewan pengurus daerah yang tidak sesuai dengan regulasi partai hingga adanya pemalsuan tanda tangan. Tindakan Oesman yang melanggar pasal dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Hanura serta prinsip partai tersebut memunculkan kekhawatiran bagi partai ini menjelang pemilihan kepala daerah 2018 dan pemilihan presiden 2019.
Selain itu, tutur Wishnu, gaya kepemimpinan Oesman dikenal arogan dan tidak merepresentasikan keinginan kader, sehingga banyak kader yang tidak nyaman. "Komunikasi politik dia juga tidak baik," ucapnya.
Baca: Kisruh Hanura, Dua Kubu Saling Tuduh Gelar Rapat Ilegal
Wishnu mengatakan, jika elektabilitas ini tidak segera diperbaiki, itu akan berdampak pada kader yang akan diusung dalam pemilihan legislatif. "Jika elektabilitasnya buruk gini, nanti enggak ada yang maju," ujarnya.
Persoalan-persoalan tersebut juga yang, menurut Wishnu, mendorong Dewan Pengurus Pusat Hanura memecat Oesman sebagai ketua umum dan menunjuk Wakil Ketua Umum Daryatmo sebagai pelaksana tugas ketua umum. "Ini langkah untuk menyelamatkan partai," tuturnya.
Wishnu menyatakan surat keputusan pemecatan Oesman Sapta Odang dan penunjukan Daryatmo sebagai plt ketua umum akan segera dikeluarkan. Hanura juga sudah mengagendakan musyawarah nasional luar biasa dalam pekan ini. "Kami akan perbaiki struktur kembali dan mempersiapkan diri untuk pilkada," ujar Whisnu.