TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara pada Senin, 25 September 2023. Oso mengakui bahwa ia dan Jokowi membahas partainya, namun ia menegaskan bahwa presiden tidak pernah mengarah-arahkan.
“Presiden nggak pernah ngarahin, cerita yang lucu-lucu, ngobrol yang enak, ketawa, ada yang serius,” kata Oso ditemui di Istana usai acara peresmian pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia, Senin 25 September 2023.
Hanura adalah satu partai pendukung bakal calon presiden yang diusung oleh oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Jokowi, salah satu kader partai PDIP, pernah menegaskan tidak akan bersikap netral dalam pemilihan presiden tahun depan.
Presiden mengklaim langkah itu dilakukan untuk kepentingan negara, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan. “Saya harus cawe-cawe,” kata presiden Jokowi berbincang-bincang dengan para pemimpin media massa di Istana Merdeka, Senin 29 Mei 2023.
Belum lama ini, presiden menyatakan mengantongi data intelijen soal partai politik saat menghadiri Rapat Kerja Nasional relawan Sekretariat Nasional Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Pernyataan presiden itu pun mendapatkan sorotan dari koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan.
Mereka mengecam tindakan intelijen negara yang menjadikan partai politik sebagai objek dan target pemantauan.
Saat ditanya soal bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo, Oso mengatakan dirinya tidak tahu menahu. Ia menyebut itu kewenangan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dengan berbagai masukan-masukan dari ketua umum partai pendukung.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: BSSN Ungkap Ada 2 Ancaman Siber saat Pemilu 2024