Cerita TB Hasanuddin Dampingi Habibie, Gus Dur, hingga Megawati

Selasa, 9 Januari 2018 07:05 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin (tengah) dan Anton Charliyan (kanan) di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, 7 Desember 2018. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Calon gubernur Jawa Barat Tubagus Hasanuddin membenarkan cerita soal Megawati Soekarnoputri yang mempertahankannya di posisi Sekretaris Militer saat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menjabat Presiden RI. “Saya sempat dibilang orang Habibie. Terus Bu Mega mengatakan masak sih, begitu,” kata TB Hasanuddin di Bandung, 8 Januari 2018.

Saat mengumumkan calon gubernur Jawa Barat di markas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2018, Megawati sempat mengisahkan dirinya mempertahankan TB Hasanuddin tetap menduduki posisi Sekretaris Militer. Mega mengingatkan bahwa calon yang diusung partainya itu pernah menjadi ajudan presiden.

Baca: Detik per Detik TB Hasanuddin Diminta Megawati Jadi Cagub Jabar

TB Hasanuddin, lulusan AKABRI 1974 itu juga sebelumnya ditunjuk menjadi ajudan Wakil Presiden Try Sutrisno. “Saya ini prajurit profesional. Saya jadi ajudan Pak Try, saya kerjakan. Jadi ajudan itu siap bawa tas, apa isinya, teu nyaho naon (enggak tahu apa-apa). Masuk lagi (jadi ajudan) Pak Habibie,” kata dia.

Saat menjadi ajudan Habibie, dia menjadi saksi salah satu peristiwa kontroversial soal kabar dilucutinya Prabowo Subianto yang kala itu berpangkat Letnan Jenderal karena memaksa hendak menemui Habibie. Prabowo mendadak datang ke Istana Presiden menemui Habibie yang baru saja mencopotnya dari jabatan Pangkostrad. “Tidak ada cerita bahwa dia dilucuti. Bohong itu. Beliau baik-baik saja,” kata Tubagus.

TB Hasanuddin mengaku tahu persis karena saat itu dirinya menjadi ajudan Habibie. Dia yang memberitahukan Habibie soal kedatangan Prabowo ke Istana Presiden. “Pak, ini ada Pak Prabowo, kenapa Bapak tidak terima? Ndak, kata Sintong (penasihat presiden bidang Hankam) jangan, begitu. Pak ini kan keluarga, kenapa ndak diterima?” kata dia.

Baca: TB Hasanuddin-Anton Charliyan Akan Pakai Strategi Sangkuriang

Advertising
Advertising

TB Hasanuddin mengaku dirinya yang meyakinkan Habibie agar bersedia bertemu Prabowo. “Pak mohon maaf, saya ajudan Bapak yang bertanggung jawab soal acara dan lain sebagainya. Kata Habibie saat itu, 'Ya sudah baiknya bagaimana, terima saja, ya sudah',” kata dia.

Dia lalu menjemput Prabowo. “Karena kami di Taruan suka pakai sangkur (sabuk tempat menggantung pistol dan pisau sangkur), kalau mau masuk ke kantor harus dilepas,” kata Tubagus. “Dia (Prabowo) buka juga. Dia Kolonel, saya Letjen, ya saya yang ambil, setelah pertemuan selesai, saya kembalikan lagi. Baik-baik saja, tidak ada ketegangan apa pun seperti cerita lain, ndak.”

TB Hasanuddin mengaku, pertemuan Habibie dan Prabowo jauh dari suasana tegang. “Masuk, ketemu, salaman, pelukan dengan Pak Habibie. Saksinya saya, berdiri di sini. Tidak seperti apa yang dicertitakan, itu biasa-biasa saja,” kata dia.

Presiden Habibie kemudian digantikan oleh Abdurahman Wahid. Presiden yang akrab dengan panggilan Gus Dur itu, sempat meminta Tubagus menjadi pengawalnya. “Kamu ikut saya, ngawal. Ya sudah jadi pengawal Gus Dur. Saya jadi pengawal sambil menunggu pengganti saya datang,” kata dia.

TB Hasanuddin mengatakan, Presiden Aburahman Wahid yang menaikkan pangkatnya jadi jenderal. “Kamu jadi Jenderal, kata Gus Dur, tapi jangan jauh-jauh dari Jakarta ya. Saya ditempatkan di Garnisun (Kepala Staf Garnisun Jakarta). Jadi komandan Garnisun, naik saya jadi jenderal,” kata dia.

Tubagus lalu dipindahkan menjadi Sekretaris Militer Presiden. Sempat digunjingkan sebagai orang Habibie, tapi Megawati tetap mempertahankannya. “Kamu di sini saja,” kata Tubagus menirukan ucapan Megawati saat itu.

TB Hasanuddin masih ingat. Saat menjadi ajudan presiden, sering dapat tambahan uang dari para menteri. “Ini buat rokok, padahal saya enggak ngerokok. Ini buat jajan, begitu,” kata dia.

Berita terkait

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

1 hari lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

9 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

9 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

21 hari lalu

Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

Gibran berharap masih ada peluang untuk pertemuan Jokowi dan Megawati. Sementara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi meragukan pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Amicus Curiae Megawati, Gibran Belum Tahu hingga Dianggap Tak Tepat oleh Otto Hasibuan

22 hari lalu

Amicus Curiae Megawati, Gibran Belum Tahu hingga Dianggap Tak Tepat oleh Otto Hasibuan

Megawati Soekarnoputri menyerahkan surat Amicus Curiae atau Sahabat Pengadilan ke Gedung MK pada Selasa, 16 April 2024

Baca Selengkapnya

Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

23 hari lalu

Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Menyitir Ucapan RA Kartini

Megawati mengirimkan surat Amicus Curiae ke MK. Bertuliskan tangan, Mega menyitir perkataan RA Kartini. Begini isinya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

23 hari lalu

Pengamat Sebut Prabowo Bisa Redam Tensi setelah Pemilu 2024, Apa Alasannya?

Prabowo Subianto dinilai bisa melakukan rekonsiliasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Jokowi Bertemu Megawati, Para Pengamat Politik Bilang Begini

25 hari lalu

Soal Peluang Jokowi Bertemu Megawati, Para Pengamat Politik Bilang Begini

Rencana Jokowi bertemu Megawati Soekarnoputri mendapat tanggapan dari para pengamat politik. Apa pendapat mereka?

Baca Selengkapnya

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

25 hari lalu

Reaksi Relawan Jokowi Balas Hasto PDIP soal Halangan Bertemu Megawati

Sejumlah relawan Jokowi membalas pernyataan Hasto PDIP yang menyebut Jokowi harus menemui anak ranting sebelum ke Megawati.

Baca Selengkapnya