Koalisi dengan PDIP di Pilkada, Demokrat: Semata untuk Kemenangan

Senin, 8 Januari 2018 17:57 WIB

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Majelis Tinggi Partai Demokrat mengumumkan 17 calon gubernur-calon wakil gubernur Pilkada 2018 di Wisma Proklamasi di kantor DPP PD, Jakarta, 7 Januari 2018. Tempo/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syariefuddin Hasan mengatakan koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam pemilihan kepala daerah di sejumlah provinsi semata-mata untuk meraih kemenangan. Ia membantah bila hal itu disebut penjajakan koalisi menuju pemilihan presiden 2019.

"Kami tidak punya maksud ke sana. Maksud kami hanya memenangkan pemilihan gubernur. Bahwa nanti dampaknya berkolaborasi secara nasional, itu hal yang berbeda," kata Syariefuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 Januari 2018.

Syarief menjelaskan, koalisi antara Partai Demokrat dan PDIP dalam pilkada adalah hal biasa. Pasalnya, situasi politik di daerah sangat cair dan bisa berkoalisi dengan partai mana pun.

Baca juga: Demokrat dan Golkar Mesra di Pilgub Jabar, Begini Tanggapan PDIP

Dalam pilkada serentak 2018 ini, Partai Demokrat dan PDIP sepakat berkoalisi di dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Di Jawa Tengah, dua partai ini mendukung Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan di Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa-Suryadman Gidot.

Meski akrab di daerah, dua partai ini kerap bersitegang di tingkat elite. Misalnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyindir partai yang kerap drama bila diterpa masalah. Ia membandingkannya dengan PDIP saat Orde Baru yang kerap diintervensi penguasa tapi tidak mengeluh.

Hasto tidak menyebut partai mana yang ia maksud. Belakangan, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menyebut Hasto sebagai juru bicara politik yang buruk.

Baca juga: Demokrat Menyarankan Jokowi Tiru SBY agar Elektabilitas Naik

Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri jarang sekali bertemu di satu tempat sejak pemilihan presiden 2004. Pertemuan terakhir keduanya terjadi saat peringatan kemerdekaan Indonesia di Istana Negara, Agustus lalu.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya