Pengamat: Awas, Produksi Hoax Meningkat di Tahun Baru

Reporter

Imam Hamdi

Sabtu, 30 Desember 2017 09:12 WIB

Ilustrasi Anti-Hoax

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat teroris Al Chaidar meminta pemerintah mewaspadai semakin maraknya peredaran berita hoax atau bohong menjelang tahun baru. Berita hoax tersebut, selain ingin mengadu domba, bisa membangkitkan sel teroris yang saat ini tertidur.

"Berita hoax soal agama, pemurtadan, human trafficking, LGBT, HIV, dan AIDS akan semakin banyak. Selain itu, berita hoax tentang media Yahudi dan partai anti-Islam harus diantisipasi," kata Al Chaidar saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 Desember 2017.

Baca: Rudiantara: Ciri Hoax, Ada Ayo Viralkan dan Dari Kamar Sebelah

Menurut Al Chaidar, orang yang menelan mentah-mentah berita hoax bisa menimbulkan permusuhan. Bahkan ada juga mereka yang terpapar hoax justru kembali menyebarkan berita itu dengan penuh semangat, tanpa mengecek kebenarannya.

Karena berita hoax, aksi teror kerap terjadi. Di antaranya serangan lone wolf bom panci Bandung dan bom Vihara di Jakarta. "Itu karena berita hoax disebarkan. Vihara dibom karena disebarkan hoax tentang Rohingya."

Advertising
Advertising

Menurut Al Chaidar, polisi harus menjaga ekstraketat sejumlah kedutaan besar di Jakarta. Terutama Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Myanmar yang harus dijaga dari berbagai sisi. "Kedutaan besar bisa menjadi target teroris," ucapnya.

Selain kedutaan besar, sekolah Jakarta Internasional School harus mewaspadai ancaman teror. Alasannya, JIS pernah menjadi target serangan teror.

BACA: Selain Lawan Hoax, BlackBerry Sebut Hal Penting Lainnya. Apa Itu?

Al Chaidar juga mengingatkan, Jakarta harus terus siap siaga karena kota tersebut dianggap sebagai ummul kurro atau kota yang penuh kemusyrikan. Apalagi Jakarta juga mempunyai banyak monumen patung, yang dipersepsikan sebagai berhala atau suatu hal yang thogut bagi teroris. "Ada banyak alasan lain (kenapa Jakarta menjadi sasaran teroris), karena Jakarta dianggap sebagai pusat pemerintahan sekuler dan ibu kota kafirin," tuturnya.

Al Chaidar berujar, dua kawasan di Jabodetabek yang paling rawan ancaman teroris ada Tangerang dan Bekasi. Soalnya, di dua kawasan tersebut diduga banyak anggota teroris bermukim.

Selain itu, obyek vital yang harus diantisipasi pada tahun baru nanti adalah kantor polisi, kantor pemerintah, dan kantor partai politik. Untuk jenis ancaman yang paling berpotensi dilakukan teroris saat ini adalah pembakaran tempat tersebut. "Jenis yang dilakukan adalah ancaman pembakaran," katanya.


IMAM HAMDI

Berita terkait

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

10 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

11 hari lalu

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

16 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

17 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

41 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

41 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

51 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

55 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

58 hari lalu

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Le Minerale dapat menangkis berbagai serangan terkait keamanan dan mutu produknya dengan menggambarkan ketaatan perusahaan

Baca Selengkapnya

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

58 hari lalu

Produsen yang Dirugikan oleh Hoaks Influencer Bisa Tempuh Jalur Hukum

Upaya terus-menerus dari sejumlah pihak untuk memojokkan Le Minerale sejatinya tak lebih dari persaingan bisnis yang tidak etis.

Baca Selengkapnya