Pilkada 2018 dan Kekhawatiran Soal Pencalonan Jenderal

Reporter

Adam Prireza

Jumat, 29 Desember 2017 06:22 WIB

Badan Pengawas Pemilihan Umum merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pemilihan kepala daerah 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Pemilihan kepala daerah serentak 2018 mendatang, muncul fenomena baru. Lima orang jenderal aktif dari TNI dan Kepolisian RI maju dalam bursa calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada 2018. Mereka diusung oleh beberapa partai.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Persatuan untuk Pemilu dan Demokrasi Perludem) mengutarakan kekhawatirannya atas pencalonan para jenderal aktif tersebut. Anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar mengatakan potensi terjadinya konflik selama proses pemilu meningkat dengan pencalonan para calon itu.

Baca: Jenderal TNI Maju Pilkada, Bawaslu Akan Temui Hadi Tjahjanto

"Yang kami pikirkan adalah dampak setelah dia (ASN, anggota TNI, dan Polri) mencalon, kalau orang mau mencalon kita tidak bisa menghalangi, itu kan hak," kata Fritz seusai menjadi pembicara dalam diskusi soal pemilu di bilangan Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Oktober 2017.

Berikut kekhawatiran yang disampaikan kedua lembaga tersebut menanggapi pencalonan aktif TNI dan Polri dalam Pilkada 2018 mendatang.

Bawaslu

Advertising
Advertising

Bawaslu mengkhawatirkan munculnya konflik pada masa pemilu. Konflik yang dimaksud itu, kata Fritz, lebih kepada potensi terjadi ketidaknetralan anggota aktif TNI ataupun Polri. Pasalnya, para jenderal TNI dan Polri yang mencalonkan diri masih memiliki mantan anak buah, relasi dengan pengusaha, maupun relasi dengan para petinggi instansi yang sama di daerah lain.

Baca: Jenderal TNI dan Polri Ikut Pilkada 2018, Begini Imbauan KIPP

Hal tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan residu kekuasaan. Padahal, kata Fritz, baik anggota aktif TNI maupun Polri harus menjaga netralitas secara politik selama proses Pilkada berlangsung sehingga tercipta keseimbangan dengan calon lain.

Untuk itu, Bawaslu saat ini sedang menggodok peraturan yang membahas tentang pencalonan Aparatus Sipil Negara (ASN) serta anggota aktif TNI dan Polri dalam pilkada. Peraturan ini direncanakan rampung pada pertengahan Januari tahun depan.

Perludem

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengatakan ada empat hal yang menjadi kekhawatiran lembaganya. Pertama, adalah kekhawatiran akan adanya penyalahgunaan kekuasaan. Melihat lima jenderal yang diusung saat ini masih aktif dan berpotensi membangun "massa" pendukung menggunakan anak buah mereka.

Kemudian kekhawatiran yang lain adalah perihal penyalahgunaan fasilitas jabatan, penyalahgunaan anggaran, dan potensi munculnya intimidasi semasa proses pemilu berlangsung. Intimidasi, kata Titi sangat mungkin terjadi jika melihat struktur relasi dalam dua instansi tersebut berbentuk komando perintah. "Bukan seperti kita sipil," ujar Titi di bilangan Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Oktober 2017.

Sebelumnya, ada lima orang orang figur jenderal aktif dari kesatuan TNI dan Polri yang akan meramaikan Pemilihan kepala daerah serentak 2018 sebagai calon gubernur. Beberapa partai politik besar seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera mengusung mereka.

Adapun kelima jenderal yang maju Pilkada 2018 adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, Kepala Kepolisian Daerah Kalimatan Timur Inspektur Jendral Polisi Safaruddin, Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan, Kepala Korps Brimob Polri Inspektur Jenderal Murad Ismail, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw.

Berita terkait

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

46 menit lalu

Presiden Prabowo Subianto Lantik Komisioner Kompolnas Baru,

Budi Gunawan resmi menjabat sebagai Ketua Kompolnas periode 2024-2028.

Baca Selengkapnya

Anggaran Turun, Maruarar Sirait Optimis Wujudkan Pembangunan 3 Juta Rumah

2 jam lalu

Anggaran Turun, Maruarar Sirait Optimis Wujudkan Pembangunan 3 Juta Rumah

Menteri Maruarar Sirait mengaku optimis bisa mewujudkan program pembangunan 3 juta rumah meski alokasi anggaran turun.

Baca Selengkapnya

Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

3 jam lalu

Ketua Kompolnas Budi Gunawan: Polri Perlu Didukung untuk Bantu Program Prioritas Pemerintah

Ketua Kompolnas Budi Gunawan menyebut Polri perlu diberdayakan dan terus dibangun.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pengerahan Kepala Desa di Jateng, Bawaslu Belum Ungkap untuk Dukung Siapa di Pilkada

21 jam lalu

Dugaan Pengerahan Kepala Desa di Jateng, Bawaslu Belum Ungkap untuk Dukung Siapa di Pilkada

Paguyuban Kepala Desa di Jawa Tengah kepergok tengah berkumpul di salah satu hotel di Semarang. Bawaslu masih memeriksa kasus ini.

Baca Selengkapnya

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

21 jam lalu

Polri Akan Rekrut 600 Personel untuk Ketahanan Pangan dan Membantu Makan Bergizi Gratis

Polri menyatakan 600 personel itu nantinya akan menyiapkan dan membantu ketahanan pangan dan pemenuhan makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

23 jam lalu

Kementerian Kehutanan Segera Susun MoU Baru dengan Polri untuk Penegakan Hukum

Menteri Kehutanan Raja Juli menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk penyusunan MoU penegakan hukum di masalah kehutanan.

Baca Selengkapnya

FPI Respons Aksi 411 Tuntut Penjarakan Suswono: Itu Bukan dari Kami

1 hari lalu

FPI Respons Aksi 411 Tuntut Penjarakan Suswono: Itu Bukan dari Kami

FPI menyatakan aksi 411 yang meminta agar Suswono dipenjarakan perihal dugaan penistaan agama tidak berhubungan dengan ormas tersebut.

Baca Selengkapnya

2 Aksi 411 Hari Ini, Tuntut Proses Hukum Suswono dan Fufufafa

1 hari lalu

2 Aksi 411 Hari Ini, Tuntut Proses Hukum Suswono dan Fufufafa

Aksi 411 yang dikepalai David Darmawan akan berlangsung di depan Gedung Bawaslu Jakarta terkait pernyataan Suswono yang dinilai menista agama.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

1 hari lalu

Serba-serbi Pegawai Kementerian Komdigi Pasang Badan untuk 1.000 Situs Judi Online, Segini Keuntungannya

Pegawai Kementerian Komdigi diduga terlibat kasus judi online. Tak kurang 1.000 situs judi online dijaga agar tak diblokir. Berapa keuntungannya?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

3 hari lalu

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

Pada 8 Oktober lalu, Bareskrim Polri sudah menangkap 7 tersangka dalam kasus situs judi online sindikat Cina 8787 Slotini.

Baca Selengkapnya