Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato dalam rangka pemberian gelar doktor kehormatan (Dr.H.C) dari Universitas Airlangga Surabaya, 3 Oktober 2017. TEMPO/Artika Farmita
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menanggapi santai berbagai survei tentang dirinya terkait dengan pemilihan presiden (pilpres) 2019.
“Kita lihat saja, masih belum, masih jauh 2019. Kami belum berpikir ke situ dulu,” ujarnya di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Jakarta, Rabu, 20 Desember 2017.
Menurut Muhaimin, keputusan mengenai apakah akan mendukung Joko Widodo atau siapa pun dalam pilpres 2019 mendatang, PKB akan menentukannya melalui tiga level.
“Level musyawarah pimpinan nasional, level musyawarah alim ulama, sekaligus istikharah alim ulama untuk menentukan yang terbaik seperti apa, serta level koordinasi pengurus Nahdlatul Ulama,” ucapnya.
Sebelumnya, lembaga riset Monitor Indonesia merilis survei terkait dengan geliat pemberitaan partai politik, pemerintahan, dan tren tone calon presiden dan wakil presiden 2019 pada enam media cetak terpilih. Enam media itu adalah Harian Kompas, Koran Tempo, Jawa Pos, Republika, Media Indonesia, dan Koran Sindo.
Selain Muhaimin, mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Gatot Nurmantyo, dan Agus Harimurti Yudhoyono juga masuk sebagai tokoh yang sering diberitakan di media terkait dengan pilpres 2019 mendatang ketimbang Prabowo Subianto.
Sedangkan dalam survei yang dilakukan Polmark Indonesia, nama Muhaimin Iskandar tidak masuk lima besar daftar nama capres ataupun simulasi sebagai pasangan cawapres dari Joko Widodo dan Prabowo. Nama-nama yang unggul sebagai pasangan cawapres di antaranya Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, dan Agus Harimurti Yudhoyono.