Tidak Diperhatikan, Warga Perbatasan Ancam Golput Pilpres 2019

Reporter

Antara

Rabu, 20 Desember 2017 08:21 WIB

Perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Jagoi, Kecamatan Jagoibabang, Kabupaten Bengkayang, Kalbar. ANTARA/Jessica Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Merasa tidak diperhatikan pemerintah, penduduk perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengancam tidak akan ikut pemilihan presiden (pilpres) 2019. Infrastruktur jalan dan jembatan di kawasan itu rusak berat dan tak kunjung diperbaiki.

Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kecamatan Puring Kencana Andreas Adi menjelaskan, ancaman untuk masuk golongan putih atau golput itu merupakan kekesalan masyarakat karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. "Masyarakat kecewa karena memang mereka sangat mengharapkan adanya pembangunan," kata Andreas, Selasa, 19 Desember 2017.

Baca: Perbatasan Masih Tertinggal, Ini Kata Tjahjo dan...

Selain jalan dan jembatan di kawasan itu rusak berat, warga sulit mendapatkan aliran listrik dan air bersih.

Selama ini, penduduk lebih memilih berbelanja kebutuhan sehari-hari di Malaysia karena aksesnya lebih mudah. "Karena itu kebutuhan dasar," ujar Andreas.

Kepala Dusun Langau, Desa Langau, Kecamatan Puring Kencana, Lusianus Adam, menuturkan hal senada. Pemerintah, ucap dia, kurang memperhatikan pembangunan infrastruktur di daerahnya. "Selama ini, kami di daerah perbatasan tidak diperhatikan pemerintah, sedangkan kami selalu menjaga NKRI."

Lusianus mengatakan sudah puluhan tahun kondisi pembangunan, khususnya infrastruktur jalan dan jembatan, tidak diperhatikan secara serius oleh pemerintah.

Baca: BBM Pertamina Belum Layani Seluruh Titik Perbatasan RI-Malaysia ...

Advertising
Advertising

Kepala Dusun Sungai Antu, Kepala Desa Sungai Antu, Kecamatan Puring Kencana, Bonifasius Efendy, mengatakan, selama ini, masyarakat perbatasan belum menikmati buah dari kemerdekaan. “Kami sangat malu terhadap negara tetangga.” Pembangunan di Malaysia, ucap Efendy, sangat maju. “Kami di perbatasan ini hanya bisa merenungi, kenapa kami seperti dianaktirikan.”

Efendy berujar, masyarakat perbatasan sangat mencintai Indonesia, tapi mereka merasa pemerintah mengabaikan pembangunan di perbatasan. Ia berharap Presiden Joko Widodo merealisasi pembangunan di daerahnya. “Kami beranda depan Indonesia. Wajah Indonesia tempatnya di perbatasan."

Berita terkait

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

10 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

11 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

45 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

20 Februari 2024

Jejak Yusril Ihza Mahendra dalam Sengketa PHPU: Pilpres 2019 Lawan Prabowo, Pilpres 2024 Bela Prabowo

Yusril Ihza Mahendra pada Pilpres 2019 bela Jokowi, dan pada Pilpres 2024 menjadi tim hukum Prabowo. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Sengketa Pilpres 2024 Bakal Maju ke MK? Begini Jejak PHPU Saat Pilpres 2019

Pilpres 2024 tampaknya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sengketa Pilpres terjadi juga pada Pilpres 2019, seperti apa?

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

20 Februari 2024

Yusril Ihza Mahendra Pimpin Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Dulu Kuasa Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin Saat Pilpres 2019

Yusril Ihza Mahendra pimpin tim pembela Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 untuk hadapi sengketa di MK. Pilpres 2019, ia kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

18 Februari 2024

Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Kilas balik rivaitas Prabowo dan Jokowi saat Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Akhiornya, kompetitor jadi kolaborator.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

6 Februari 2024

Mahfud Md Fokus Jaring Suara di Jawa Timur, TPN Bilang Masyarakat Rindu karena Pernah Gagal jadi Cawapres 2019

Mahfud Md fokus menjaring suara di Jawa Timur. Masyarakat di sana sekarang merindukannya sebagai cawapres yang sempat gagal dipilih Jokowi pada 2019.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

15 Januari 2024

Prabowo-Ganjar Ungkap Status Persahabatannya dengan Jokowi

Prabowo sebut dua kali menjadi rival Jokowi. Namun, Prabowo mengaku mereka tak pernah saling membenci. Bagaimana persahabatan Ganjar dan Jokowi?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

15 Januari 2024

Prabowo Ungkit Ucapan Jokowi saat Debat Capres 2019: Persahabatan Kita Tidak Akan Putus

Prabowo Subianto mengungkit kembali ucapan rivalnya pada debat pilpres 2019, Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya