Mendikbud Telisik Buku SD yang Sebut Yerusalem Ibu Kota Israel

Kamis, 14 Desember 2017 13:32 WIB

Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy bernyanyi bersama tim paduan suara setelah Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2017. Muhadjir menyayikan beberapa lagu perjuangan bersama puluhan murid dari berbagai daerah. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Muhadjir Effendy menduga ada unsur ketidaksengajaan dalam pencantuman Yerusalem sebagai ibu kota Israel dalam buku untuk sekolah dasar itu. Buku yang dimaksud adalah buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk murid kelas VI SD.

“Ada kekhilafan dari pihak penulis dan tim penilai Kemendikbud. Sedang ditelisik bagaimana ceritanya ada keteledoran itu,” kata Muhadjir di sela acara peresmian patung perupa Tino Sidin di Museum Taman Tino Sidin di Bantul, DI Yogyakarta, Kamis, 14 Desember 2017.

Baca juga: Penerbit Buku SD yang Sebut Yerusalem Ibu Kota Israel Minta Maaf

Muhadjir mengklaim, tidak banyak yang tahu mengenai isu tentang Yerusalem dijadikan ibu kota Israel. “Tel Aviv sebagai ibu kota Israel juga enggak banyak yang tahu,” tutur Muhadjir.

Muhadjir mengakui buku tersebut adalah buku sekolah ajar. Buku itu adalah buku resmi yang diunggah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2008. Program pengunggahan materi buku-buku sekolah itu merupakan program Kementerian untuk memperluas akses.

“Hak ciptanya sudah dibeli Kemendikbud. Siapa pun boleh download. Termasuk penerbit boleh mencetaknya, tapi enggak dibayar,” kata Muhadjir.

Terhadap buku yang sumbernya dari unggahan resmi Kementerian tersebut, Muhadjir hanya akan melakukan ralat untuk cetakan buku yang sama selepas pergantian kurikulum beberapa bulan ke depan. “Karena buku itu kan pakai kurikulum 2006. Tahun depan habis, ganti kurikulum baru,” ucapnya.

Sedangkan buku lain yang tidak bersumber dari Kementerian Pendidikan dan mencetak Yerusalem adalah ibu kota Israel, Muhadjir Effendy meminta buku tersebut ditarik. Upaya untuk mengantisipasi kasus yang sama berulang, menurut Muhadjir, adalah memperketat kinerja tim penilai dan menaikkan honornya pada tahun depan. “Honor tim penilai tak sepadan,” kata Mendikbud.

Berita terkait

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

5 hari lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

6 hari lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

8 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

22 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

34 hari lalu

Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

Mendikbudristek Nadiem Makarim putuskan Pramuka tidak lagi sebagai ekskul wajib di sekolah. Berikut jenjang atau tingkatan dalam Pramuka, masih ingat?

Baca Selengkapnya

Mendikbud Nadiem Makarim Tetapkan Pramuka Bukan Lagi Ekskul Wajib di Sekolah, Begini Sejarah Kepramukaan

36 hari lalu

Mendikbud Nadiem Makarim Tetapkan Pramuka Bukan Lagi Ekskul Wajib di Sekolah, Begini Sejarah Kepramukaan

Pramuka memiliki Sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Aturan Pramuka sebagai ekskul wajib di sekolah dicabut Mendikbud Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Pendidikan Harus Sesuai Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan

11 Desember 2023

Jokowi Bilang Pendidikan Harus Sesuai Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan

Dalam kunjungannya ke acara ini Jokowi turut meninjau hasil karya anak-anak SMK seperti Bus, aplikasi hingga animasi-animasi.

Baca Selengkapnya

Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2023, Begini Nadiem Makarim Banggakan Program Kerjanya

25 November 2023

Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2023, Begini Nadiem Makarim Banggakan Program Kerjanya

Nadiem Makarim membanggakan sejumlah program kerjanya dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional 2023 hari ini.

Baca Selengkapnya

Mau Hapus Soal Pilihan Ganda Jika Jadi Mendikbud, Ini Riwayat Pendidikan Maudy Ayunda

18 September 2023

Mau Hapus Soal Pilihan Ganda Jika Jadi Mendikbud, Ini Riwayat Pendidikan Maudy Ayunda

Maudy Ayunda pernah bersekolah di SD-SMP di Mentari International School, SMA di British School Jakarta, hingga S1 di Oxford University

Baca Selengkapnya

Ganjar Sebut Jokowi Ingin Program Sekolah Gratis di SMKN Jawa Tengah Jadi Percontohan Nasional

31 Agustus 2023

Ganjar Sebut Jokowi Ingin Program Sekolah Gratis di SMKN Jawa Tengah Jadi Percontohan Nasional

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Presiden Jokowi ingin program sekolah gratis SMKN Jawa Tengah jadi percontohan secara nasional.

Baca Selengkapnya