Aziz Syamsuddin Tak Ambil Pusing Penolakan di Internal Golkar

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Senin, 11 Desember 2017 18:02 WIB

Politisi Partai Golkar, Aziz Syamsudin saat KPK menyambangi kediaman Ketua DPR RI Setya Novanto, di Jalan Wijaya 13 nomor 19, Melawai, Jakarta Selatan, 15 November 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsuddin, mengaku tidak ambil pusing mengenai penolakan penunjukan dirinya oleh Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Menurut dia, hal tersebut merupakan bagian dari perbedaan pendapat di internal Golkar. "Penolakan itu dalam rangka perbedaan," katanya setelah menghadiri rapat Badan Musyawarah (Bamus) di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.

Perbedaan pendapat di internal Partai Golkar ini terlihat dari dua surat yang dibahas dalam rapat Bamus. Surat yang dikirimkan Ketua Fraksi Golkar Robert Kardinal menyatakan setuju terhadap penunjukan Setya.

Baca juga: Gantikan Setya Novanto, Azis Syamsuddin Disebut Segera Dilantik

Adapun surat penolakan diajukan anggota Fraksi Golkar lain, yaitu Agus Gumiwang, dan nama lain. "Tadi saya sampaikan ada surat yang dikirim Pak Robert sebagai Ketua Fraksi Golkar, ada kelompok Pak Agus Gumiwang kirim surat juga ke pimpinan DPR. Kan begitu, berbeda," ujar Aziz.

Aziz pun enggan berkomentar lebih lanjut perihal penolakan tersebut. Menurutnya, yang terpenting adalah melihat kembali dan mengikuti mekanisme internal partai terkait dengan pengajuan Ketua DPR. "Kita lihat aja, saya enggak mau berkomentar jauh. Itu kan perasaan orang, siapa yang tahu," ucapnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, hari ini, Fraksi Golkar menggalang tanda tangan untuk menolak Azis Syamsuddin menjadi Ketua DPR. Hingga berita ini dibuat, sudah ada 60 tanda tangan yang tercantum dalam surat penolakan tersebut. “Surat itu ditandatangani oleh teman-teman fraksi,” tutur Ace.

Baca juga: Disebut Kandidat Pengganti Setya Novanto, Aziz: Amin

Ace menambahkan, penunjukan Azis Syamsuddin menjadi Ketua DPR oleh Setya tidak tepat. “Ini kacau, memimpin partai dengan cara main-main,” katanya.

Dalam surat penolakan tersebut, tertulis bahwa saat ini telah ada usul lebih dari dua pertiga Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar untuk melaksanakan musyawarah nasional luar biasa. Dengan begitu, Dewan Pimpinan Pusat diminta segera merespons dan tidak mengambil keputusan strategis.

Tertulis juga bahwa penggantian Setya sebagai Ketua DPR dibicarakan setelah putusan praperadilan merupakan hasil rapat pleno pada 21 November lalu. Sehingga surat dari Setya itu tidak dapat membatalkan rapat pleno, yang pesertanya merupakan semua pengurus DPP, termasuk Setya.

Berita terkait

Ketua DPR Minta Herindra Bekerja secara Netral sebagai Kepala BIN

19 hari lalu

Ketua DPR Minta Herindra Bekerja secara Netral sebagai Kepala BIN

DPR meminta BIN di bawah kepemimpinan Muhammad Herindra bekerja secara netral.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, Ajukan Herindra ke DPR

20 hari lalu

Jokowi Berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, Ajukan Herindra ke DPR

Istana mengonfirmasi Presiden Jokowi memberhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.

Baca Selengkapnya

DPR Sahkan Penambahan Komisi dari 11 Jadi 13

20 hari lalu

DPR Sahkan Penambahan Komisi dari 11 Jadi 13

DPR resmi mengesahkan penambahan dua komisi dari 11 menjadi 13 komisi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Alat Kelengkapan Dewan dan Rencana Penambahan Komisi di DPR 2024-2029

28 hari lalu

Mengenal Alat Kelengkapan Dewan dan Rencana Penambahan Komisi di DPR 2024-2029

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, memperkirakan jumlah komisi sebagai alat kelengkapan dewan (AKD) akan bertambah mencapai 13 komisi.

Baca Selengkapnya

Polemik Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR, Sufmi Dasco Janjikan Dikaji Lagi

30 hari lalu

Polemik Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR, Sufmi Dasco Janjikan Dikaji Lagi

Menanggapi sorotan publik, Sufmi Dasco menyatakan bahwa tunjangan pensiun seumur hidup anggota DPR akan dibahas dalam rapat mendatang.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sebut DPR 2019-2024 Sukses Sahkan 225 RUU, Guru Besar Unpad: Kuantitas Tak Sejalan Kualitas

30 hari lalu

Puan Maharani Sebut DPR 2019-2024 Sukses Sahkan 225 RUU, Guru Besar Unpad: Kuantitas Tak Sejalan Kualitas

Susi mempertanyakan Ketua DPR Puan Maharani yang menafsirkan penggunaan Omnibus Law sebagai transformasi dalam memenuhi kebutuhan hukum nasional.

Baca Selengkapnya

Siapa Pucuk Pimpinan DPR 2024-2029 di Bawah Ketua DPR Puan Maharani?

32 hari lalu

Siapa Pucuk Pimpinan DPR 2024-2029 di Bawah Ketua DPR Puan Maharani?

Mengenal sosok Puan Maharani, Sufmi Dasco Ahmad, Adies Kadir, Saan Mustopa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal sebagai pimpinan DPR periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Profil 5 Pimpinan DPR RI Periode 2024-2029 dan Sederet Kontroversinya

33 hari lalu

Profil 5 Pimpinan DPR RI Periode 2024-2029 dan Sederet Kontroversinya

Baru dilantik kemarin, ketahui profil 5 pimpinan DPR RI periode 2024-2029 dan berbagai tindakan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR RI 2024-2029 Tak Dapat Fasilitas Rumah Dinas, Tapi Diberi Tunjangan Perumahan

33 hari lalu

Anggota DPR RI 2024-2029 Tak Dapat Fasilitas Rumah Dinas, Tapi Diberi Tunjangan Perumahan

Apa saja hak keuangan yang akan diterima anggota DPR? Tak dapat lagi fasilitas rumah dinas, tapi diberi tunjangan perumahan.

Baca Selengkapnya

Susunan Pengurus Fraksi Partai Politik di DPR Periode 2024-2029

33 hari lalu

Susunan Pengurus Fraksi Partai Politik di DPR Periode 2024-2029

PDIP dan PAN belum menyampaikan susunan fraksinya di DPR. Sementara Demokrat baru menyampaikan nama ketua fraksinya.

Baca Selengkapnya