Presiden Joko Widodo,didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menpora Imam Nahrawi, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir, meresmikan empat venue Asian Games di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, 2 Desember 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta-Presiden Joko Widodo enggan mengatakan isi pembicaraan dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang menemuinya pada Kamis, 30 November 2017. Jokowi mengatakan Airlangga hanya menghadap kepada dia.
"Ya Pak Airlangga ngadep, ngadep," kata Jokowi sambil tersenyum di stadion renang (aquatic) Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 2 Desember 2017.
Saat awak media mempertegas lagi soal isi pembicaraan tersebut, Jokowi tidak bergeser dengan jawaban singkatnya. "Siapa pun silakan. Kan enggak ada masalah mau ngadep aja kok," ujar Jokowi.
Pertemuan Airlangga dengan Jokowi di Istana Bogor pada Kamis lalu dilakukan menjelang Munaslub Partai Golkar untuk mengganti Ketua Umum Setya Novanto yang berstatus sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP.
Pertemuan Airlangga diduga untuk meminta restu Jokowi menggantikan Setya Novanto. Sejumlah nama disebut-sebut bakal bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar. Selain Airlangga, nama lain adalah Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham. Namun diantara nama-nama yang mencuat, dukungan kepada Airlangga dianggap paling kuat.
Hal ini juga diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut JK, Airlangga paling pantas menjadi Ketua Umum Golkar. "Di antara semua ccalon yang muncul, saya kira Airlangga yang paling kurang masalahnya," kata Kalla, Selasa, 28 November 2017.