Pengungsi Gunung Agung Membutuhkan Air Mineral

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 28 November 2017 06:38 WIB

Seorang warga tengah menggendong putranya di kawasan tenda darurat warga, saat Gunung Agung kembali mengeluarkan abu vulkanik di Karangasem, Bali, 27 November 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsi Gunung Agung yang tersebar di sejumlah posko di Kabupaten Karangasem memerlukan air minum dalam upaya mengantisipasi semakin dahsyatnya erupsi gunung tertinggi di Bali itu.

Relawan pengungsi, Wayan Rauh, di Posko Desa Pesaban, Karangasem, mengharapkan para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral. Sebab di pengungsian di Desa Pesaban, persediaan air minum kemasan sudah menipis.

"Kami mengharapkan kepada para donatur untuk menyiapkan sumbangannya berupa air mineral, selain persediaan sembako serta kebutuhan lainnya kepada pengungsi," katanya.

Baca juga: Gunung Agung Erupsi, Wings Air Semarang-Denpasar Batal Terbang

Rauh yang berasal dari Desa Kunyit mengatakan air mineral menjadi kebutuhan utama bagi para pengungsi dalam memenuhi ketahanan tubuhnya.

Advertising
Advertising

"Kami mengharapkan kebutuhan air mineral tersebut dalam upaya mengantisipasi letusan dahsyat Gunung Agung yang kini sudah pada level Awas itu karena letusannya semakin dahsyat. Kami khawatir ketika itu terjadi pasokan air akan sulit kami dapatkan," kata dia, Selasa 28 November 2017.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Asnawi Bahar saat bertemu dengan pengungsi Gunung Agung mengaku pihaknya akan berusaha membantu para pengungsi sesuai dengan kebutuhannya.

"Kami akan berusaha mengumpulkan donasi dari anggota Asita dan lembaga lainnya untuk membantu para pengungsi Gunung Agung, sesuai dengan kebutuhan ke depannya yang diperlukan mereka," ujarnya.

Ia mengatakan dalam menyerahkan sumbangan tersebut pihak Asita berkoordinasi dengan Posko Bencana, sehingga mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak.

Baca juga: Gunung Agung Erupsi, Kemenhub Siapkan Angkutan Kereta Api

Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencan Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan, erupsi Gunung Agung di Bali kini memasuki fase magmatik. “Sekarang ini sudah memasuki fase magmatik karena sudah keluar produk-produk magma berupa lava dan sebagainya. Fase magmatik itu erupsinya bisa tidak hanya sekali, bisa berkali-kali dan ada potensi erupsi yang lebih besar,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 27 November 2017.

Kasbani mengatakan, erupsi hingga saat ini masih terjadi. Hembusan abu kemarin sempat menembus ketinggian 3.400 meter, tapi hari ini tidak terpantau karena hampir seharian puncak Gunung Agung tertutup awan tebal. “Erupsi berupa embusan emisi abu tetap jalan terus, kemudian sinar api dalam crater, atau kawah, masih ada sampai sekarang,” kata dia.

Berita terkait

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

50 hari lalu

61 Tahun Lalu Erupsi Gunung Agung Tewaskan Lebih Seribu Orang, Abu Vulkaniknya Sampai Greenland

Erupsi Gunung Agung di Bali menewaskan ribuan nyawa dan abu vulkaniknya sampai ke Greenland pada 16 Maret 1963. Ini kilas balik bencana alam itu.

Baca Selengkapnya

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

29 September 2023

Lereng Gunung Agung Terbakar, BNPB Ungkap Kendala Pemadaman

Lereng Gunung Agung terbakar pada Kamis, 28 September 2023. BPNB mengungkapkan kendala pemadaman.

Baca Selengkapnya

Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

31 Agustus 2023

Penjualan Terakhir Toko Buku Gunung Agung Kwitang: Berjam-jam Antre di Pintu Masuk dan Kasir

Gerbang masuk gedung Toko Gunung Agung Kwitang sudah ditutup sejak pukul 15 karena pengunjung membeludak.

Baca Selengkapnya

Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

30 Juli 2023

Pura Lempuyang Ditutup 2-6 Agustus 2023, Salah Satu Pura Paling Dihormati di Bali

Pura Lempuyang akan ditutup pada 2 - 6 Agustus 2023, karena akan diadakan upacara Pujawali. Begini profil salah satu pura yang dihormati di Bali.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

6 Juni 2023

Fakta-fakta Larangan Pendakian Gunung di Bali, Tak Hanya untuk Turis Asing

Larangan pendakian gunung di Bali juga berlaku untuk turis lokal

Baca Selengkapnya

Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

4 Juni 2023

Gubernur Bali Wayan Koster Larang Pendakian Gunung, Ini 4 Gunung Favorit Wisatawan di Pulau Dewata

Gubernur Bali I Wayan Koster menetapkan larangan pendakian gunung untuk wisata. Apa alasannya? Berikut 4 gunung favorit wisatawan di Bali.

Baca Selengkapnya

Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

26 Mei 2023

Bantah Berikan Info Sesat PHK Toko Gunung Agung, Serikat Pekerja Minta Direksi Penuhi Hak Pegawai

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia membantah memberikan informasi menyesatkan ihwal pemutusan hubungan kerja atau PHK massal dan sepihak di Toko Buku Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

24 Mei 2023

Tanggapi Kabar Toko Gunung Agung Bangkrut, Ketua Umum Apindo: Tak Bisa Dihindari, Tren Toko Buku Menurun

Toko Buku Gunung Agung melakukan penutupan secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

21 Mei 2023

Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan, Aspek: Hanya Dapat Kompensasi Satu Kali Gaji

Aspek Indonesia mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi kasus PHK sepihak dan massal di PT GA Tiga Belas atau dikenal Toko Buku Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

6 April 2023

WNA Rusia Berfoto Tak Senonoh di Gunung Agung Bali, Jalani Sanksi Adat dan Dideportasi

Perbuatan melanggar hukum WNA Rusia itu diketahui setelah fotonya menjadi viral di media sosial.

Baca Selengkapnya